Tata Buku dan Akuntansi
Tata
buku merupakan sebagian kecil dari
akuntansi, yang mencakup kegiatan pencatatan data transaksi perusahaan dengan
cara tertentu
Sedangkan
akuntansi mempunyai pengetian lebih luas lagi.
Informasi Akuntansi
Untuk
menjadi informasi, data harus diproses terlebih dahulu dan disajikan sesuai
dengan kebutuh an pemakai tertentu. Data merupakan bahan yang digunakan untuk
membuat informasi, oleh karena itu untuk dapat disebut sebagai informasi bagi
pemakai atau penerima, suatu informasi hams mempunyai makna tertentu yang
mempunyai manfaat bagi para pemakainya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
untuk menjadi informasi, suatu data harus mempunyai nilai informasi dan
kualitas tertentu.
Agar dapat dikatakan mempunyai nilai
dalam pengambilan keputusan suatu informasi harus:
- dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi pihak pengambil keputusan,
- dapat memberikan keyakinan kepada para pemakai informasi mengenai kemungkinan keberhasilan di dalam kondisi ketidakpastian,
- dapat digunakan untuk mengubah keputusan atau untuk mengubah tindakan.
Suatu informasi dikatakan mempunyai
kualitas apabila memenuhi persyaratanpersyaratan sebagai
berikut:
- Accuracy.
Bahwa
informasi hams bebas dan kesalahan dan bias, karena kesalahan dan bias dapat
mengurangi nilai informasi.
- Form.
Bahwa
informasi hams disajikan dalam bentuk (format) yang sesuai dengan permintaan
pemakai.
- Timeliness.
Penyajian
informasi hendaknya tepat waktu, artinya bahwa informasi tersebut hams tersedia
pada scat dibutuhkan.
- Relevancy.
Bahwa
informasi yang disajikan hams ada kesesuaian dengan tujuan dan hendaknya
disajikan sec ara ringkas. Sebaiknya rincian yang tidal( perlu dapat
dihilangkan karena akan mengganggu pemakai informasi tersebut.
- Reliability.
Bahwa
keandalan informasi hams dapat dipertanggungjawabkan, artinya sumber informasi
tidak diragukan dan cara pengolahannya dilakukan dengan benar.
Jenis Perusahaan
Atas
dasar sifat kegiatan produksinya dan produk yang dihasilkan, perusahaan dapat
digolongkan menjadi tiga jenis perusahaan yaitu perusahaan jasa, perusahaan
perdagangan dan perusahaan manufaktur atau pabrikasi.
1.
Persahaan Jasa
Jenis
perusahaan ini bergerak dalam bidang pelayanan yang memberikan kemudahan,
kenyamanan atau kenikmatan kepada masyrakat yang memerlukannya. Contoh
perusahaan jasa adalah sebagai berikut:
Jasa
Transportasi: perusahaan angkutan umum yang dikelola oleh
masyarakat atau swasta, seperti misalnya perusahaan taxi, perusahaan bis, dan
perusahaan angkutan lainnya; perusahaan angkutan yang dikelola oleh pemerintah
seperti misalnya Perusahaan Umum Kerta Api (Perumka), PT. PELNI.
Jasa
Profesi: misalnya kantor akuntan, biro bantuan hukum,
konsultan perencana, konsulen pajak dan notaris.
Jasa
Hiburan/Rekreasi: misalnya bioskop, taman hiburan, kebun
binatang, taman rekreasi, taman wisata.
Jasa
Tempat Tinggal: misalnya hotel, asrama, motel dan guest
house.
Jasa
Reparasi dan Pemeliharaan: misalnya bengkel motor,
tempat pencucian mobil, dan cleaning service.
2.
Perusahaan Perdagangan
Kegiatan
perusahaan perdagangan sang at berbeda dengan perusahaan jasa. Kegiatanny a
adalah membeli barang dagangan atau produk untuk mengisi sediaan selanjutnya
dijual kembali. Barang yang diperdagangkan dapat berupa hail bumi dan dapat
juga produk hasil pengolahan. Untuk produk hasil pengolahan, biasanya
perusahaan perdagangan berfungsi sebagai jaringan distribusi. Yang termasuk
dalam perusahaan perdagangan antara lain adalah agen tunggal, pedagang besar
atau grosir, mini market, super market, departement store, shopping mall,
toserba, toko swalayan dan lainnya.
3.
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur memiliki sifat kegiatan yang lebih komplek dibandingkan dengan perusahaan jasa maupun perusahaan perdagangan s ehingg a komponen informasi yang hams dituangkan di dalam laporan keuangan juga lebih banyak. Kegiatan perusahaan manufaktur adalah mengubah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
Bentuk Perusahaan
Penggolongan
perusahaan tidak hanya berdasarkan jenisnya saja akan tetapi perusahaan dapat
digolongkan berdasarkan atas dasar karakteristik yuridisnya atau bentuk
hukumnya. Bentuk hukum diperlukan karena pengusaha melakukan hubungan hukum
dengan pihak lain yang menimbulkan hak dan kewajiban hukum.
Berdasar aspek yuridisnya bentuk perusahaan dapat digolongkan kedalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah merupakan perusahaan yang dimiliki oleh seseorang atau dimiliki secara individual dan biasanya sekaligus berfungsi sebagai pimpinan atau manajer perusahaan. Bentuk perusahaan ini merupakan bentuk yang paluing sederhana dan biasanya pendiriannya tidak memerlukan prosedur khusus dan prosedur hukum yang rumit.
2.
Persekutuan
Persektutuan adalah suatu perusahaan yang dimiliki oleh lebih dari satu orang (pemilik) yang secara bersama-sama bersepakat untuk bekerja sama menjalankan usaha berdasarkan perjanjian yang disepakati. Para pemilik tersebut disebut sekutu atau partner dan secara hukum para sekutu mempunyai hak atas keuntungan yang diperoleh perusahaan dan mempunyai tanggung jawab atau atas utang-utang yang merupakankewajibanperusahaan berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.
Perjanjian
kerjasama atau persekutuan biasanya berisikan tentang:
- Nama persekutuan
- Nama hukum para sekutu
- Tujuan dan jenis usaha persekutuan
- Hak dan kewajiban sekutu terhadap persekutuan
- Tanggung jawab sekutu kepada pihak ketiga
- Tugas tiap-tiap sekutu dalam persekutuan
- Persyaratan anggota sekutu baru dan keluarnya atau pengunduran diri sebagai
- anggota sekutu
- Dasar dan prosedur pembagian laba
- Dasar dan prosedur pembagian nbeban utang sekutu apabila dibubarkan
- Persyaratan pembubaran sekutu
Jenis persekutuan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu persekutuan firma, misalnya Kantor Akuntan Hadori & Co, Bakri & Brothers dan jenis persekutuan yang lain adalah persekutuan komanditer atau sering disebut dengan istilah Comanditaire Vennootschap (CV). Pada jenis terakhir ini keanggotaarmya dapat dibedakan menjadi sekutu aktif, yaitu sekutu yang memiliki tanggung jawab kepada pihak luar dan disebut sebagai managing partner dan sekutu yang tidak aktif atau sekutu diam yang berfungsi sebagai penenm modal sering disebut sleeping partner.
3.
Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas merupakan persekutuan yang modalnya berasal dari pemilik atau investor dalam bentuk saham, sehinggabiasanya pemilik atau investor ini disebut sebgai pemegang saham. Persekutuan jenis ini memiliki badan hukum, oleh karenanya perusahaan ini merupakan suatu kesatuan usaha yang berdiri sendiri terpisah dari pemiliknya atau pemegang sahamnya. Para pemegang saham tidak bertanggungjawab terhadap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan kepada pihak lain, dan para pemegang saham merupakan pemilik perusahaan yang besarnya pemilikannya hanya sebatas saham yang dimiliki Jenis perusahaan ini merupakan jenis perusahaan yang paling sesuai dari sudut pandang akuntansi, karena disini ada pemisahan antara perusahaan dan pemilinya.
Transaksi Perusahaan (Business Transaction)
Transaksi perusahaan merupakan peristiwa yang bersifat moneter terjadi di perusahaan dan harus dicatat. Contohnya, pembayaran rekening listrik sebesar Rp.125.000,00, pembelian barang dagangan secara kredit Rp.3.500.000,00 dan pemebelian sebidang tanah dan bangunannya senilai Rp. 42.000.000,00.
Kedua contoh transaksi diatas, yaitu transaksi pembayaran ekening listrik dan transaksi pembelian barang secara kredit merupakan transaksi yang relatif sederhana. Lain halnya dengan transaksi pembelian tanah dengan bangunannya, merupakan transaksi yang lebih kompleks. Karena total harga yang dibayarkan hams dialokasikan berapa untuk tanah dan berapa untuk bangunannya. Dan kemungkinan dalam perjanjian jual beli diatur tentang cara pembayarannya yaitu dengan cara diangsur untuk beberapa tahun dan saldo dari angsuran tersebut dibebani bunga.
Suatu transaksi tertentu dapat mengakibatkan munculnya transaksi lainnya. Misalnya adanya pembelian secara kredit akan mengakibatkan transaksi pembayaran atau pengeluaran kas untuk melunasi utangnya. Adanya barang dagangan yang laku terjual akan menimbulkan transaksi penerimaan kas, demikian pula dengan transaksi pembelian tanah diatas mengakibatkan munculnya transaksi pengeluaran kas yaitu untuk membayar angsuran dan bunganya.
Bangunan
merupakan aktiva tetap, oleh karena itu nantinya harus dicatat adanya biaya
penyusutan. Biaya tersebut merupakan alokasi harga (kos) bangunan ke
periode menerima manfaatnya dan ini merupakan transaksi yang harus dicatat.
Transaksi ini disebut transaksi internal, karena transaksi ini tidak melibatkan
pihak luar.
Persamaan Akuntansi (The Accounting Equation)
Akuntan dalam mengukur kegiatan dan proses akuntansi dengan melakukan analisis data yang ada pada laporan keuangan. Alat yang digunakan sebagai dasar analisis adalah persamaan akuntansi. Persamaan akuntansi menunjukkan persamaan antara aktiva atau harta dengan pasiva yang terdiri dari utang dan modal (equiti).
AKTIVA
= PASIVA |
Aktiva
(Harta) adalah merupakan sumber ekonomik yang dimiliki oleh
perusahaan yang diharapkan akan memberi manfaat atau keuntungan dimasa yang
akan datang. Elemenelemen harta di dalam laporan keuangan (neraca) sebagai
contoh diantaranya adalah kas, piutang, perlengkapan kantor (office supplies),
sediaan barang dagangan, mebelair, tanah bangunan dan lain sebagainya.
Pasiva (Equity) terdiri dan dua elemen utama, yaitu hak kreditur yang berupa utang perusahaan dan sering disebut dengan istilah kewajiban atau liabilities. Yang kedua hak Para pemilik yang disebut dengan istilah modal pemilik (owner's equity). Bilapersamaan tersebut diatas dikembangkan, dengan memasukan kedua unsur diatas ke dalamnya, maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut:
Aktiva
= Utang + Modal Pemilik |
Dalam
persamaan akuntansi, biasanya utang atau kewajiban diletakan di depan modal
pemilik, karena kreditor mempunyai hak preferensi atas aktiva perusahaan.
Sisanya merupakan hak pemilik, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat
perubahannya di dalam persamaan akuntansi berikut ini:
Aktiva
- Utang = Modal Pemilik |
Pengertian Kas
1. Kas berarti tempat menyimpan uang
2. Kas berarti uang (uang tunai)
3. Kas berarti tempat membayar dan menerima uang
4. Dalam kamus Istilah Akuntansi dijelaskan bahwa uang
kas adalah setiap alat tukar yang diterima oleh bank dengan nilai nominal untuk
disimpan. Uang kas suatu perusahaan terdiri dari uang kertas, uang logam, cek,
wesel pos, dan uang yang disimpan di bank (demand deposit; simpanan
deposito, yang sewaktu-waktu dapat dicairkan)
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas
dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Kas dapat berupa uang tunai atau simpanan pada Bank yang
dapat digunakan dengan segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar
nilai nominalnya,seperti uang
kertas dan logam, check dan bilyet giro, simpanan di Bank dalam bentuk giro dan
lain-lain.
Ciri-ciri
kas adalah :
Dapat
digunakan segera sebagai alat bayar sebesar nilai nominalnya, sedangkan alat
bayar yang tidak dapat digunakan segera sebagai alat bayar dan tidak sesuai
dengan nilai nominalnya tidak dapat
Fungsi Kas
Fungsi kas dalam perusahaan adalah sebagai berikut
- Kas berfungsi sebagai alat pembayaran, baik dalam jumlah kecil maupun dalam jumlah besar.
- Kas berfungsi sebagai alat terima dalam bentuk setoran oleh bank sesuai dengan jumlah nominalnya.
- Kas berfungsi sebagai alat investasi bagi perusahaan, seperti : membeli aktiva tetap.
Sifat-sifat Kas
Kas memiliki sifat-sifat khusus dalam keuangan. Berikut ini merupakan sifat-sifat kas dalam perusahaan.
- Kas merupakan aset perusahaan yang siap digunakan kapan saja, baik untuk keperluan transaksi, ditukarkan dengan aset lain, maupun pengeluaran lainnya.
- Kas dalam perusahaan digunakan pada hampir di semua transaksi perusahaan.
- Jumlah kas dalam perusahaan harus dijaga agar tidak terjadi kelebihan dan kekurangan. Jumlah kas yang terlalu banyak akan membuat kinerja perusahaan menjadi tidak efisien. Apalagi jika pada saat yang sama terjadi penurunan nilai uang. Jika jumlah kas terlalu sedikit maka kegiatan operasional perusahaan bisa terganggu. Dan jika kas terlalu sedikit perusahaan tidak dapat memanfaatkan peluang usaha yang ada.
Di golongkan sebagai kas,seperti : cek, cek mundur, deposito berjangka, wesel pos, bank overdraf, surat
berharga dan lain-lain, termasuk di juga uang kartal (kertas dan uang logam).
Fungsi kas dalam suatu perusahaan sangat penting, karena hampir setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selalu berkaitan dengan kas.Maka TANPA KAS PERUSAHAAN TIDAK AKAN BERJALAN DENGAN LANCAR.
Persoalan dalam kehidupan ini tidak pernah ada hentinya di manapun kita berada. Demikian pula dalam kehidupan finansial kita. Bahkan ketika kita telah memiliki penghasilan yang stabil bahkan bertambah sesuai dengan karier, kita masih akan menghadapai persoalan.
Persoalan itu adalah apakah kita mampu memanfaatkan uang yang dengan susah payah kita kumpulkan itu sesuai dengan tujuan hidup kita. Hal ini sangat terkait dengan bagaimana kita mengatur arus kas keuangan? Karena persoalan arus kas akan menentukan ke mana penghasilan yang selama ini diperjuangkan itu pergi, yang ujungnya membawa konsekuensi apakah suatu keberhasilan atau kegagalan finansial.
Prinsip mendasar yang sangat mudah diterima adalah realitas keterbatasan pemasukan dibandingkan dengan tujuan/impian/cita-cita finansial. Hal ini haruslah menyadarkan akan pentingnya mengatur arus kas, baik bagi kepentingan jangka pendek apalagi untuk tujuan jangka panjang. Keduanya harus dilakukan secara bersama-sama, simulatan dan terencana, karena kegagalan mengatur arus kas adalah berarti juga kegagalan mengatur jalan kehidupan finasial yang akan berujung pada kegagalan seluruh kehidupan finasial, tidak peduli berapapun besar penghasilan dan kekayaan yang telah dicapai.
Manajemen Arus
Kas
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal. Perusahaan harus mampu membayar dan membiayai kegiatan operasionalnya.
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang. Pembiayaan perusahaan harus diarahkan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluarkan.
Jumlah dan tempat di mana uang itu berada haruslah sesuai dengan
tujuan keuangan secara keseluruhan. Karena memegang/mengalokasikan uang pada tempat
yang tidak sesuai dengan tujuan keuangan akan menimbulkan akibat jelek, apakah
kehilangan kesempatan penambahan nilai uang atau kesulitan mengeluarkan uang
pada saat memerlukannya.
Langkah mengatur arus kas
Pertama-tama yang perlu dilakukan dalam mengatur arus kas adalah memetakan keadaan di mana uang yang dimiliki dialokasikan, untuk itu cobalah mengisi tabel yang tersedia berikut sesuai dengan komposisi uang anda.
Kedua, cobalah menganalisis, apakah jenis dan jumlah uang yang ada telah sesuai dengan peruntukannya. Cara melihatnya adalah dengan melihat apakah jenis penyimpanan uang telah mengacu pada tujuan finansial. Ini berarti bukan hanya pada berapa besar pendapatan/buga yang diperoleh, tetapi pada apakah penyimpanan dilakukan telah sesuai dengan tujuan keuangan.
Jumlah uang untuk tujuan likuiditas yang kami sarankan (telah dibahas dalam tulisan sebelumnya) kurang lebih 2-6 kali kebutuhan bulanan. Dengan alokasi 10 persen uang tunai, 40 persen tabungan dan 50 persen deposito dengan variasi jangka waktu 1,3 dan 6 bulan. Dan dalam artikel kali ini hanya akan dikaji berbagai instrumen yang tersedia untuk mengatur arus kas serta tip-tip memilih dan menggunakannya.
Pengaturan arus kas harus mampu mengintegrasikan antara tujuan-tujuan finasial dengan proyeksi penghasilan dan pengeluaran, dengan mengarahkan segala kemampuan finansial secara maksimal guna mencapai tujuan finansial jangka pendek maupun jangka panjang.
Untuk
mengerti mengenai arus kas (cashflow), bayangkan ada sebuah silinder yang
bagian bawahnya penuh dengan lubang. Lalu seseorang berusaha menuangkan air ke
dalam silinder tersebut. Berapa banyakah air yang tumpah keluar? Seberapa cepat
airnya habis? Melalui lubang manakah air keluar paling banyak?
Dalam
analagi diatas, “silinder” adalah Anda. Sementara “air” adalah uang. Seseorang
menyerahkan sejumlah uang kepada Anda, katakanlah satu juta rupiah yang
merupakan gaji Anda untuk bulan ini. Berapa besar jumlah yang akan Anda
belanjakan? Seberapa cepat uang tersebut habis? Untuk keperluan apa sajakah
Anda menggunakan uang tersebut?
Pada
gambar ilustrasi diatas, semua uang yang masuk dengan lancarnya mengalir
keluar. Ini bukanlah contoh arus kas yang baik. Sayangnya hal ini terjadi pada
kebanyakan orang.
Seorang
investor tidak akan membiarkan uang yang dia dapatkan habis begitu saja.
Investor akan menggunakan sebagian dari pendapatannya untuk membeli asset.
Sebagai imbalannya, setiap bulan asset akan memberikan pendapatan tambahan bagi
investor.
Untuk
awalnya, pendapatan yang diterima dari asset nilainya kecil, mungkin tidak ada
artinya jika dibandingkan dengan angka pendapatan utamanya. Namun seorang
investor percaya, bahwa dengan secara terus menerus menyisihkan uangnya untuk
membeli asset, maka nilai asset miliknya akan semakin membesar. Dan sebagai
imbalannya, asset akan menghasilkan pendapatan yang lebih besar lagi bagi
investor.
Pada
suatu saat, nilai pendapatan yang diterima dari asset jumlahnya akan sama atau
melebihi nilai pendapatan utama. Dan pada saat hal ini terjadi, investor sudah
tidak tergantung pada pekerjaan utamanya lagi. Investor boleh memilih, apakah
dia ingin berhenti bekerja dan membiarkan asset-assetnya membiayai hidupnya?
Atau dia tetap bekerja dan dapat berbelanja lebih banyak dari rekan-rekannya?
Produk bank yang dapat dipergunakan untuk tujuan pengaturan arus
kas antara lain : cash/bank notes, giro, tabungan, Kartu ATM, Kartu Debit,
Kartu Kredit. Pilihan jenis produk yang sesuai tentu saja tidak akan sama pada
setiap orang, karena hal itu akan sangat tergantung dari kondisi keuangannya.
Pengendalian internal kas sangat penting untuk menjaga kas dan memastikan keakuratan akuntansi pencatatan kas karena kas adalah aktiva yang paling lancar dan mudah diselewengkan penggunaannya.
Jenis Kas
1.
Kas kecil Ã
Dana Kas Kecil (Petty Cash Fund)
Contohnya, pembelian perlengkapan kantor, biaya perjalanan dinas, biaya pembelian pulsa, konsumsi untuk menjamu tamu perusahaan, dan sebagainya.
2. Kas di bank (cash in bank)
Biasanya uang kas tersebut disimpan dalam bentuk giro sehingga dapat digunakan untuk pembiayaan yang jumlahnya besar.
Kedua macam kas ini memiliki sistem pencatatan dan metode penilaian yang berbeda. Kas kecil menggunakan metode imperest dan metide fluktuatif¸sedangkan kas di bank menggunakan prosedur rekonsiliasi bank secara periodik antara pihak bank dengan pihak perusahaan.
Pengertian Kas Kecil
Kas Kecil merupakan suatu dana atau uang tunai yang
dimiliki perusahaan untuk keperluan operasional perusahaan yang sifatnya
relatif kecil dan kurang efisien apabila pembayarannya menggunakan cek.
Kas kecil ini juga harus selalu tersedia pada perusahaan
untuk aktivitas operasional perusahaan dan tidak mengganggu kelancaran
aktivitas operasional perusahaan.
Kas kecil ini digunakan untuk mendanai pegeluaran
pimpinan yang jumlahnya relatif kecil seperti dana konsumsi untuk kepentingan
rapat dan lain sebagainya.
Kas kecil ini juga biasa disebut dengan Petty Cash.
Pengertian Kas Kecil Menurut Para Ahli
1.
Kusnadi
Sebuah
dana berbentuk uang tunai yang digunakan sebagai alat pembayaran untuk
keperluan perusahaan.
2.
Soemarso
Sejumlah
uang tunai yang sengaja disisihkan dalam suatu perusahaan, yang digunakan untuk
membayar pengeluaran tertentu yang jumlahnya tidak besar.
3.
Zaki Baridwan
Sejumlah
uang kas milik perusahaan yang khusus digunakan untuk membiayai pengeluaran
yang jumlahnya relatif kecil ataupun pengeluaran yang tidak ekonomis jika
dibayar dengan cek.
4.
Rudianto
Sejumlah
uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran
yang jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek atau
giro.
5.
Rizal Effendi
Suatu
dana kas yang dapat dibentuk secara periodik untuk menutupi pengeluaran yang
sifatnya relative kecil dan rutin, yang tidak ekonomis kalau menggunakan cek.
6.
Mardiasmo
Salah
satu jenis kas di suatu perusahaan yang disediakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya cukup drelatif kecil dan tidak ekonomis
jika dibayar dengan cek.
Misalnya
saja pengeluaran untuk apat membeli perangko dan materai, supplies kantor,
untuk bisa membayar listrik, biaya telepon, langganan surat kabar atau majalah,
biaya angkut penjualan dan lain sebagainya.
7.
Horngren
Suatu
pengeluaran kas kecil yang akan sangat tidak ekonomis jika perusahaan harus
menuliskan sebuah cek untuk dapat membayar taksi seorang eksekutif, satu kotak
pensil, atau juga pengiriman sebuah order khusus keluar kota.
8.
Henry Simamora
Suatu
dana kas yang dipakai untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang nilainya
relatif kecil.
9.
Weygandt
Salah
satu dana kas yang digunakan untuk membiayai pengeluaran dengan jumlah yang
kecik dan masih dapat dikendalikan.
10. Johan Arifin
Sebuah
dana yang disisihkan oleh perusahaan untuk membiayai pengeluaran dengan jumlah
yng reltif kecil.
11. Wikipedia
Segala
catatan pembelian yang relatif sangat kecil dibanding dengan pembelian lainnya,
biasanya dikendalikan oleh sistem tetap.
Tujuan dibentuknya Kas Kecil
Untuk menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor
yang dilakukan oleh suatu bagian di kantor biasanya berdasarkan langkah-langkah
berikut:
1. Untuk menghindari cara-cara pembayaran
pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak, yang tidak ekonomis dan tidak
praktis.
2. Meringankan beban para staf dalam memberikan
pelayanan secara optimal kepada pelanggan termasuk relasi bisnis pimpinan.
Contoh :
Pimpinan kedatangan tamu mendadak dan
untuk menjamu tamunya rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis kalau stafnya
melakukan pembayaran pengeluaran dengan cek.
3. Untuk mempercepat kegiatan atasan yang
mempergunakan dana secara mendadak dan tidak terencana.
Dokumen yang
Dibutuhkan dalam Pengelolaan Dana Kas Kecil
- Bukti
Kas Keluar
Dokumen
ini dapat berguna agar perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi pada
suatu fungsi kas besar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
Dalam
sistem dana kas Kecil, dokumen ini juga sangat dubutuhkan pada saat pengisian
kembali dana kas kecil.
- Cek
Cek
ialah salah satu dokumen yang dipakai untuk dapat memerintahkan bank melakukan
suatu pembayaran sejumlah uang kepada orang atau badan yang namanya tercantum
pada sebuah cek atau pembawa cek.
- Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen
ini dipakai oleh pengguna kas kecil untuk meminta sejumlah uang kepada pemegang
dana kas kecil.
Bagi
pemegang dana kas kecil dokumen ini berguna sebagai bukti pengeluaran. Dokumen
ini juga akan disimpan oleh para pemegang kas kecil menurut nama pengeluaran
dana kas kecil.
- Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen
ini dibuat oleh pengguna dana kas kecil untuk mempertanggung jawabkan pemakaian
dana kas kecil.
Dokumen
ini dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh
pengguna dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil.
- Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil
Dokumen
ini dibuat oleh para pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada bagian utang
agar dibuatkan bukti kas keluar untuk sebuah pengisian kembali dana kas kecil.
Pembayaran melalui Kas Kecil
Setiap pengeluaran dana kas kecil harus mendapat
persetujuan dari pihak yang berwenang. Bukti pengeluaran nya harus disimpan
bersamaan dengan sisa uang yang ada pada cash box, karena pemegang kas kecil
harus dapat mempertanggungjawabkan uang yang diserahkan. Jadi pemengang kas
kecil harus membuat bukti pembukuan (Voucher) sehingga pemengang kas kecil
dapat membuktikan dan menunjukkan uang yang tersisa ditambah dengan seluruh
jumlah pengeluaran yang tertera dalam bukti pengeluaran berjumlah sama dengan
jumlah keseluruhan.
Bukti
pembukuan kas kecil (voucher) harus mencantumkan secara jelas nomor vocher,
empat, tanggal pengeluaran, pihak yang dibayar, pihak yang menerima pembayaran
, perkiraan, jumlah barang, harga, nama dan tandatangan pihak yang berwenang.
Operasi
dana kas kecil yang sering disebut sistem dana tetap (an imprest system), terdiri dari:
- pembentukan kas kecil
- penggunaan kas kecil
- pengisian kembali kas kecil
Jurnal
akuntansi dibuat pada saat:
- kas kecil dibentuk
- kas kecil diisi kembali
- jumlah kas kecil dinaikkan/diturunkan
Pembentukan Dana Kas Kecil
Pembayaran melalui kas kecil dilakukan untuk hal-hal sbb:
- Pengeluaran
kas kecil, biasanya sudah ditentukan batas maksimum setiap terjadi
pengeluaran-pengeluaran
- Pengeluaran
kas kecil tidak dibolehkan untuk pemberian pinjaman pada staf
- Bukti
pengeluaran kas kecil harus ditandatangani oleh pemengang kas kecil
- Bila
ada bukti-bukti pembayaran, seperti kwitansi, faktur atau bukti-bukti
pendukung lainnya harus dilampirkan pada bukti pengeluaran kas.
Pengisian Kas Kecil
Jadi bila jumlah uang yang terdapat dalam kas kecil sudah
menipis, maka dana harus diisi dengan cara :
- Pemegang
kas kecil mengajukan permintaan pada bendahara kas
- Pemegang
kas kecil menyiapkan daftar pengeluaran yang dilampiri bukti-bukti
pengeluaran kas kecil.
- Apabila
sudah sesuai dengan ketentuan, maka bendahara kas akan memberi tanda
persetujuan pada formulir permintaan dan memberikan dana sebesar jumlah
kas kecil yang telah dikeluarkan.
Metode Pengisian Kas Kecil
Metode Imprest (Metode Dana Tetap)
Adalah
metode pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap.
Setiap terjadi pengeluaran, pemegang kas kecil tidak langsung melalukan
pencatatan, tapi hanya mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya.
Pada
waktu yang telah ditetapkan, bila dana kas kecil sudah hampir habis baru
dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti pengeluaran, kemudian pemegang kas
kecil mengajukan pembentukan dana kas kecil kepada bendahara kas yang besarnya
sesuai dengan pembukuan dan bukti-bukti pengeluaran, sehingga dana kas kecil
tetap dalam jumlah semula.
Prosedur kas kecil
- Pemegang kas kecil memegang
uang guna menutup pengeluaran selama satu tahun periode (minggu/bulan)
- Di akhir periode, besaran uang
kas kecil yang telah dibelanjakan wajib dilakukan pengisian ulang,
sehingga jumlah saldo kas kecil tetap sama dengan saldo awal.
- Tidak terdapat penambahan saldo
di tengah periode
Pembentukan kas kecil, langkah langkahnya adalah sebagai berikut:
- Menunjuk karyawan sebagai pemegang kas kecil
- Kemudian perusahaan menetapkan nominal dana kas kecil
- Jumlah dana ditaksir dengan perhitungan kebutuhan pada satu periode (perminggu/perbulan)
- Kepala keuangan menetapkan jumlah dana dalam kas kecil
- Kasir perusahaan akan menarik uang tunai melalui cek kemudian uang akan diserahkan pada pemegang kas kecil
Pembayaran pada kas kecil
antara lain:
- Pemegang kas kecil memiliki kewenangan untuk melakukan pengeluaran denngan memanfaatkan keuangan yang ada dalam kas kecil, selama pengeluaran tersebut tidaklah bersebrangan dengan kebijakan manajemen
- Umumnya manajemen membuat kebijakan terkait izin serta larangan batas maksimal pengeluaran untuk setiap terjadinya transaksi keuangan
- Pada setiap pengeluaran pada kas kecil diwajibkan terdapat dokumentasi yang dapat dipergunakan sebagai bukti sah pengeluaran kas kecil yang mana disebut petty cash voucher beserta dengan nomor dan juga tanggal bukti pengeluaran.
- Bukti petty cash voucher wajib ditandatangani oleh pemegang kas kecil dan juga penerima uang kas kecil tersebut
- Apabila terdapat bukti pendukung lainnya, seperti kwitansi penerimaan maupun pembayaran, faktur, dan lainlain, maka bukti pendukung itu haruslah terlampir pada bukti pengeluaran kas kecil
- Besaran rupiah yang tercantum dari semua bukti pengeluaran ditambahkan jumlah saldo uang kas kecil haruslah selalu sama dengan jumlah dana kas kecil yang telah sesuai dengan kebijakan perusahaan
Pengisian kembali kas
kecil apabila dana
semakin habis termasuk dalam hal ini yaitu:
- Pemegang kas kecil melakukan pengajuan permintaan serta mempersiapkan daftar permintaan serta mempersiapkan daftar pengeluaran yang dilampirkan pula bukti pengeluaran kas kecil
- Permintaan tersebut dapat dilakukan pada bendahara maupun kasir perusahaan yang kemudian akan memeriksa validitas kas kecil yang telah berjalan
- Apabila telah sama dengan ketentuan yang berlaku, kemudian bendahara atau kasir perusahaan akan memberikan persetujan terhadap formulir permintaan pengisian kembali serta menarik uang tunai melalui cek sebesar nominal yang telah digunakan pada kas kecil sehingga besaran dana akan kembali seperti saldo awal
Kelebihan pada metode dana tetap:
- Bisa mengetahui jumlah pengeluaran setiap akun atau pos pada setiap periode, sehingga bisa menjadi alat kontrol dalam menggunakan dana
- Pimpinan maupun pengelola kas kecil akan semakin berhati hati didalam penggunaan kas kecil, dikarenakan tidak adanya penambahan dana pada tengah periode
- Memberikan kemudahan untuk bendahara dalam hal penentuan perkiraan jumlah dana setiap unit usaha pada periode tertentu, dikarenakan jumlahnya selalu sama.
Kekurangan pada metode dana tetap:
- Saldo kas kecil sulit untuk diketahui karena saldo baru dapat diketahui ketika akhir periode saat pengisian ulang
- Apabila terjadi kekurangan dana sebelum berakhirnya periode, maka hal tersebut akan menimbulkan permasalahan, dikarenakan tiada penambahan dana ditengah periode. Maka dari itu pemegang kas haruslah super berhati-hati
Transaksi
yang terjadi sehubungan pembentukan dan penggunaan dana kas kecil.
Jurnal yang dibuat untuk
transaksi kas kecil diatas adalah sebagai berikut.
Metode
Fluktuasi (Metode Dana Tidak Tetap)
Pengisian kas kecil pada waktu tertentu selalu sama
setiap terjadi pengeluaran. Pemengang kas kecil harus melakukan
pencatatan dengan mengkredit kas kecil setiap terjadi pengeluaran kas
kecil.
Karena pengeluaran setiap periode tidak sama, sedangkan pengisian dana kas kecil pada setiap periode dalam jumlah yang sama, maka jumlah rekening kas kecil akan selalu berubah sesuai dengan fluktuasi pengeluaran yang terjadi.
Dalam metode dana tidak tetap (fluktuatif), pemakaian kas kecil oleh kasir kas kecil dicatat dalam bentuk jurnal formal sehingga buku kas kecil dapat digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku besar. Dana kas kecil tidak ditentukan dalam jumlah yang tetap, sehingga pengganti kas kecil tidak harus sama dengan yang telah dikeluarkan. Oleh karena itu dalam metode fluktuasi tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian terhadap saldo akun kas kecil pada akhir periode.
Berikut ini ialah ciri-ciri metode dana tidak tetap sebagai berikut :
- Pembentukan dan pengisian kembali
dana kas kecil dicatat di bagian debit dalam akun kas kecil.
- Bukti pengeluaran kas kecil dicatat
dalam buku jurnal kas kecil dengan cara mendebit akun yang berkaitan
dengan penggunaan kredit akun kas kecil.
- Jumlah dana kas kecil berubah-ubah
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Metode dana tidak tetap memiliki sejumlah keuntungan antara lain:
- Saldo kas kecil bisa diketahui
setiap saat.
- Jika dana kecil tidak cukup,
pemegang kas kecil bisa meminta atau mengisi dana kas kecil.
- Dana kas kecil per periodenya
selalu sama.
- Mempermudah dalam hal pengontrolan
buku kas.
Sedangkan kekurangan metode berubah-ubah yaitu kita tidak bisa mengetahui secara pasti pengeluaran terbanyak digunakan untuk membiayai keperluan apa.
Transaksi yang terjadi sehubungan dengan pembentukan, penggunaan dana kas kecil dan pengisian kembali adalah sebagai berikut.
Jurnal
untuk transaksi di atas adalah sebagai berikut.
Jurnal pengeluaran kas diatas selanjutnya
di-posting ke buku besar sebagai berikut.
Dalam akun dana kas kecil di atas, pengisian
dana pada tanggal 15 Agustus 2020, sebesar Rp 1.750.000,- lebih besar
dibanding dengan jumlah dana kas kecil yang telah digunakan, sehingga dana kas kecil yang telah disediakan bertambah dari
Rp 1.750.000,- yang dibentuk tanggal 1 September 2020 menjadi Rp 1.900.000,-
Berdasarkan contoh di atas setiap jurnal kas di-posting ke buku besar. Jurnal kas kecil sama dengan jurnal pengeluaran kas, sehingga posting ke buku besar dapat dilakukan secara periodik
Akibat yang ditimbulkan dari penentuan kas kecil yang jumlahnya di bawah rata-rata pengeluran dalam periode bulanan adalah?
Daftar
Pustaka
https://sarjanaekonomi.co.id/kas-kecil/
https://www.jurnal.id/id/blog/tips-menjaga-kestabilan-arus-kas-cash-flow/
Mutias, Anis, 2019. Otomatisasi Tata Kelola Keuangan. Bogor : Yudistira
MJ_Kas Kecil untuk simpan uang recehan
BalasHapusPutri andini_Akibatnya akan mengalami krisis dana kas kecil dan mempersulit pembayaran/biaya kas kecil.
BalasHapusYuni_Akibat yg ditimbulkan adalah dapat memicu terjadinya kesalahan alokasi pembayaran.
BalasHapusWahyu permana i.p kls XII ap 1. Atas dasar sifat kegiatan produksinya dan produk yang dihasilkan, perusahaan dapat digolongkan menjadi tiga jenis perusahaan yaitu perusahaan jasa, perusahaan perdagangan dan perusahaan manufaktur atau pabrikasi. 2. 1. Untuk menghindari cara-cara pembayaran pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak, yang tidak ekonomis dan tidak praktis.
BalasHapus2. Meringankan beban para staf dalam memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan termasuk relasi bisnis pimpinan. Contoh :
Pimpinan kedatangan tamu mendadak dan untuk menjamu tamunya rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis kalau stafnya melakukan pembayaran pengeluaran dengan cek.
3. Untuk mempercepat kegiatan atasan yang mempergunakan dana secara mendadak dan tidak terencana.
3. alat pembayaran, baik dalam jumlah kecil maupun dalam jumlah besar
Ahmadfadilah -akibat yg di timbulkan adalah Saldo kecil cenderung susah diketahui karena saldo baru hanya bisa dilihat ketika sudah proses pengisian
BalasHapusBgitu bae tuh
Amsiah - data pengeluaran kas yang tidak stabil/beraturan
BalasHapus