Rabu, 25 Agustus 2021

Rangkuman Materi Marketing SMK X

 

By Moerjono, SE

SMK Garuda Bangsa Tajurhalang

 


Kegiatan pemasaran (marketing) sangat menyentuh setiap kehidupan manusia. Melalui sarana pemasaran (marketing), produk dan jasa yang menciptakan standard hidup dikembangkan dan disuguhkan kepada masyarakat. Marketing mencakup banyak kegiatan, mulai dari riset pemasaran, pengembangan produk, distribusi, periklanan, dan kegiatan pemasaran lainnya. Pemasaran memadukan beberapa kegiatan yang dirancang untuk melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Keberhasilan perusahaan pada dasarnya adalah keberhasilan dalam pemasarannya.

 

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pengertian tersebut bersandar pada konsep inti pemasaran, yang meliputi: kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan permintaan (demands); produk (barang, jasa, dan gagasan); nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan; pasar; serta pemasar dan prospek. Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.

Tujuan akhir pemasaran berhubungan erat dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuannya, pihak perusahaan menitikberatkan kepada kepuasan pelanggan, memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyediakan barang atau jasa, distribusi, diferensiasi produk, dan lain sebagainya.

Kebutuhan VS Keinginan

 

Karakteristik yang mempengaruhi perilaku pelanggan secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu karakteristik secara khusus berkaitan dengan faktor internal dan faktor eksternal.

1.   Faktor internal mencakup: gengsi dan pengakuan, persepsi, motivasi, kepribadian dan emosi.

2.   Faktor eksternal mencakup: demografi dan gaya hidup, budaya, subkultur, kelas sosial, referensi group dan keluarga, serta faktor strategi marketing. Karakteristik secara umum antara lain: jenis kelamin, usia/umur, agama/kepercayaan, budaya, pendidikan, dan pendapatan.

 

Secara formal, pasar adalah suatu institusi atau badan yang menjalankan aktivitas jual-beli barang dan jasa. Pada pasar tersebut produsen dan konsumen bertemu dan berkominukasi. Melalui mekanisme pasar produsen mengajukan penawaran (supply) atas produknya dan melalui mekanisme pasar pula konsumen mengajukan permintaan (demand).

Pengertian pasar dapat diperluas lagi menjadi pasar konkrit dan pasar abstrak. Pasar konkrit adalah suatu tempat yang tertentu dimana penjual dam pembeli bertemu untuk saling menawar. Pasar abstrak ialah setiap kegiatan pertemuan dimanapun baik langsung maupun tidak langsung yang turut menentukan terjadinya harga.

Mengingat luasnya ruang lingkup pasar, maka pembagian pasar didasarkan atas berbagai ukuran sebagai berikut:

(1) berdasarkan ukuran luas geografis: pasar lokal, pasar regional, pasar internasional;

(2) berdasarkan ukuran waktu: pasar harian, pasar jangka pendek (short run market), pasar jangka panjang (long run market);

(3) berdasarkan kegiatannya: pasar barang, pasar tenaga.

Bagi perusahaan memahami pasar sangatlah penting karena tanpa adanya pasar, produk tidak akan sampai ke tangan konsumen.

 

Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. Maksud dan tujuan segmentasi pasar ialah pasar lebih mudah dibedakan; pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik; strategi pemasaran menjadi lebih mengarah.

Segmentasi Pasar

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide.

Produk memiliki 5 tingkatan/level yang terdiri dari:

1.   produk utama/inti (core benefit),

2.   produk generik,

3.   harapan (expected product),

4.   produk pelengkap (augmented product), dan

5.   produk potensial.

Selain tingkatan/level, produk juga memiliki suatu hirarki yang meliputi: need family, produk family, kelas produk (product class), lini produk (product line), tipe produk (product type), merek (brand), dan item.

 

Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang.

1.   Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu:

(1)  barang yang terdiri dari barang tidak tahan lama dan barang tahan lama; dan

(2)  jasa.

2.   Selain berdasarkan daya tahannya, produk umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi

(1)  barang konsumen (consumer's goods) yang meliputi convenience goods, shopping goods, specialty goods, dan unsought goods; dan

(2)  barang industri (industrial's goods) yang meliputi materials and parts, capital items, dan supplies and services.

 

Harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan berdasarkan kalkulasi biaya yang dikeluarkan seperti biaya produksi atau biaya mendapatkan produk, biaya marketing, biaya operasional, keuntungan yang diinginkan perusahaan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen. Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam dunia perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut bunga, dalam bisnis jasa akuntansi, konsultan disebut fee, biaya transportasi taxi, biaya telepon disebut tarif, sedangkan dalam dunia asuransi disebut premi. Tujuan penetapan harga adalah memaksimalkan penjualan dan penetrasi pasar; mempertahankan kualitas atau diferensiasi pelayanan; mendapatkan atau memaksimalkan keuntungan; mendapatkan atau merebut pangsa pasar; menjaga kelangsungan hidup kegiatan operasional; balik modal ROI / Return On Investment.

 

Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).

Saluran Distribusi

 

Distribusi barang dibedakan antara saluran untuk memindahkan hak kepemilikan barang, dan saluran untuk memindahkan barang secara fisik. Jika yang pertama berhubungan dengan saluran distribusi (channel of distribution), maka yang kedua merupakan kegiatan-kegiatan yang disebut distribusi fisik (physical distribution). Distribusi fisik adalah segala kegiatan untuk memindahkan barang dalam kuantitas tertentu, ke suatu tempat tertentu, dan dalam jangka waktu tertentu.

Fungsi-fungsi dalam distribusi fisik meliputi: transportation, storage dan warehousing, inventory central, material handling, border processing, dan protective packaging. Perusahaan-perusahaan yang membantu dalam proses distribusi fisik disebut facilitator atau facilitating agencies. Facilitator ini dapat meliputi perusahaan transportasi, perusahaan asuransi, perusahaan yang menyewakan gudang (public and private warehouse), perusahaan pembiayaan, dan sebagainya. Perlu diperhatikan bahwa facilitator bukanlah anggota di dalam suatu saluran distribusi.

 

Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik, menawarkannya dengan harga yang menarik, dan membuatnya mudah didapat oleh pelanggan sasaran. Perusahaan harus juga berkomunikasi dengan para pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan potensial, pengecer, pemasok, pihak-pihak yang memiliki kepentingan pada perusahaan tersebut, dan masyarakat umum. Salah satu keputusan pemasaran tersulit yang dibadapi oleh perusahaan-­perusahaan adalah berapa besar yang perlu dibelanjakan untuk promosi.

Promosi

Terdapat empat metode utama digunakan dalam menyusun anggaran promosi.

1.   Pertama, metode sesuai kemampuan (affordable method) yaitu menetapkan anggaran promosi berdasarkan kemampuan perusahaan.

2.   Kedua, metode persentase penjualan (percentage-of-sales method) yaitu menetapkan pengeluaran promosinya berdasarkan persentase tertentu dari penjualan (baik penjualan saat ini maupun yang diantisipasi) atau dari harga jual.

3.   Ketiga, metode keseimbangan-persaingan (competitive-parity method) yaitu menetapkan anggaran promosi untuk mencapai keseimbangan pangsa suara dengan para pesaing.

4.   Keempat, metode tujuan-dan-tugas (objective-and-task method) yaitu mengembangkan anggaran promosi dengan mendefinisikan tujuan spesifik, menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, dan memperkirakan biaya untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.

Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk lima alat promosi yang meliputi periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, wiraniaga, dan pemasaran langsung. Promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara umum bentuk­bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.

Beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi (promotion mix, promotion blend, communication mix) meliputi: Personal selling, Mass selling, Promosi penjualan, Public relations (hubungan masyarakat), Direct marketing. Untuk mencapai tujuan dari promosi diperlukan strateg promosi dimana strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan. Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi meliputi: faktor produk, faktor pasar, faktor pelanggan, faktor anggaran, faktor bauran pemasaran.

 

Perencanaan pemasaran (marketing planning) adalah suatu bagan dari suatu desain untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai bagi konsumen dalam kondisi tetap menguntungkan perusahaan, atau dalam konsep pemasaran saat ini, suatu hubungan yang saling menguntungkan. Hal ini membawa kita pada titik awal dalam perencanaan pemasaran suatu pemahaman atas perbedaan antara strategi dan taktik.

Perencanaan Pemasaran

 

Strategi (strategy) menjelaskan arah yang akan dituju perusahaan dan menuntun pengalokasian sumber daya dan upaya. Taktik (tactics) adalah tindakan jangka pendek yang dilakukan untuk menerapkan strategi yang lebih luas.

Suatu rencana strategis harus berisikan beberapa hal sebagai berikut:

-     Pernyataan misi,

-     Ringkasan keuangan yang berisikan pendapatan, biaya, aliran uang, dan laba yang harus dicapai pada periode yang direncanakan.

-     Ringkasan faktor-faktor eksternal utama yang mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan selama tahun sebelumnya bersama dengan suatu pernyataan kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam persaingan yang dihadapi. Ini disebut dengan analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats),

-     Daftar asumsi-asumsi tentang penentu utama keberhasilan dan kegagalan pemasaran,

-     Tujuan dan strategi pemasaran keseluruhan.

-     Strategi untuk menciptakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan program penciptaan nilai bagi konsumen.

-     Program pemasaran yang berisikan rincian waktu, tanggung jawab, dan biaya-biaya disamping peramalan penjualan anggaran.

Sedangkan komponen perencanaan pemasaran meliputi: Ringkasan eksekutif, Situasi pemasaran saat ini yang terdiri dari: situasi pasar, situasi produk, situasi pesaing, situasi lingkungan makro, analisis peluang/ancaman, analisis kekuatan/kelemahan, analisis masalah. Sasaran yang terdiri dari: sasaran keuangan, sasaran pemasaran. Strategi pemasaran, Program kerja, Proyeksi rugi laba, dan Pengawasan.

Unduh PDF

Daftar Pustaka

Ngadiman. (2008). Marketing untuk SMK Jilid 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Selasa, 03 Agustus 2021

Memulai Usaha - Alat Riset Pasar

 Kewirausahaan

BAB I  Memulai Usaha

1.1.  Resiko Usaha

1.2.  Alat Riset Pasar

1.3.  Menentukan Produk

 

By Moerjono, SE

SMK Garuda Bangsa Tajurhalang

Memulai Usaha

 

Banyak diantara kita yang ingin berwirausaha tetapi bingung apa yang akan dijual. Apalagi dengan semakin cepatnya perubahan selera dan kebutuhan barang/jasa yang diinginkan konsumen.

Berwirausaha di jaman digital tentunya berbeda dengan berwirausaha dengan jaman sebelumnya. Tuntutan konsumen semakin banyak dan persaingan semakin kompetitif, sehingga kejelian seorang wirausaha dalam menangkap peluang yang ada. Life Cycle of Product jadi semakin pendek dan fleksibilitas produk serta pelayanannya dituntuk lebih maksimal.

Oleh karenanya agar dalam berwirausaha dicapai hasil yang maksimal diperlukan beberapa pemahaman tentang resiko usaha, alat riset pasar, serta menentukan produk/jasa yang akan dijual di pasar.



1.2.   Riset Pasar

Menilik probabilitas keberhasilan suatu usaha yaitu dengan mengambil keputusan meminimalisir resiko. Pertanyaannya adalah secara teori gampang, tetapi bagaimana caranya meminimalisir resiko tersebut?

Berkawan dengan trend. Kalimat tersebut terlihat sederhana tetapi pada praktiknya harapan, ego, dan pikiran yang instanmable adalah lawan terberat trend. Sebuah bisnis harus bisa entry (masuk) dan exit (keluar) dari pasar berdasarkan trend yang sedang berlangsung, karena bagaimana pun juga selama operasional suatu usaha searah dengan trend walaupun mengalami gejolak penurunan tetapi tidak akan membutuhkan waktu lama harga akan bergerak naik kembali.

Ada 3 jenis trend  yaitu uptrend (trend  naik), downtrend (trend turun) ataupun sideways (tanpa trend dan bergerak pada kisaran sempit).

Dalam mengidentifikasi jenis trend, dapat dilakukan dengan cara menarik garis trend (trendline), garis support dan resistance serta indikator analisa teknikal seperti Moving Averages. Dengan menggunakan program sederhana seperti microsoft excel-pun dapat dibuat trend dengan cara memasukkan datanya

1).  Trendline

Pergerakan naik atau turun secara terus menerus, pasti membentuk koreksi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, trend terdiri dari uptrend, downtrend dan sideways (trendless).

Uptrend ditandai dengan pergerakan yang membentuk puncak yang semakin tinggi dari waktu ke waktu serta dasar yang makin tinggi pula. Kondisi sebaliknya dikenal dengan downtrend.

Sedangkan trendless artinya bergerak pada kisaran tertentu dan gagal membentuk puncak tertinggi atau terendah baru serta tidak membentuk dasar terendah atau tertinggi yang baru.

Garis uptrend digambarkan dengan cara menyambungkan puncak puncak tertinggi dan dasar-dasar terendah yang naik. Garis downtrend digambarkan dengan menyambungkan puncak-puncak terendah beserta dasar lembah yang makin rendah juga.



2).  Support dan Resistance Trend

Garis trend yang terbentuk menunjukkan posisi support dan resistance. Support artinya tekanan beli bisa menahan tekanan jual dan harga kembali naik. Sedangkan resistance artinya tekanan jual melampaui tekanan beli sehingga harga berlanjut turun.

3).  Indikator Teknis- Moving Average (MA)

MA adalah indikator teknis paling terkenal dan banyak digunakan sebab paling sederhana. MA menampilkan pergerakan rata-rata dalam periode waktu tertentu. MA dapat digunakan untuk menentukan arah trend, apakah sedang uptrend atau downtrend.

Uptrend ditandai dengan MA periode waktu singkat berada di atas MA periode waktu panjang. Berlaku sebaliknya untuk downtrend.

 

a.   Cara Mencari Produk yang Sedang Trend

1).  Identifikasi Usaha yang Sedang Trend

Sebelum mencari produk yang sedang tren, kamu bisa mencari dahulu usaha yang sedang tren. Mengidentifikasi bidang usaha dapat dijadikan acuan untuk mencari produk yang sedang tren di masyarakat. Misalnya kamu melihat bahwa usaha berjualan aksesoris handphone sedang sangat laris, nah kamu baru kamu cari tahu produk apa yang paling laris dari aksesoris handphone. Kamu juga perlu mengamati sistem manajemen dan sistem pemasaran yang mereka gunakan agar dapat laris di pasaran, sehingga kamu bisa mengikuti cara mereka supaya barang yang kamu jual bisa laris.

Data bisa didapatkan melalui situs bps (https://www.bps.go.id/) ataupun melalui bursa efek jakarta (https://www.idx.co.id/).

Website Bursa efek Jajarta

2).  Cari Produknya di Marketplace 

Marketplace adalah platform untuk berjualan produk seperti tokopedia dan sebagainya, sehingga marketplace bisa jadikan patokan untuk mencari produk yang sedang trend. Di sana terdapat banyak sekali penjual dari berbagai produk mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga hobi. Cari kategori hot product atau produk terlaris, atau produk terpopular biasanya akan terpampang pada halaman utama situs marketplace tersebut. Selain itu juga bisa melihat jumlah produk yang terjual dari masing-masing toko, sehingga bisa memperkirakan berapa jumlah produk yang laku.

3).  Lihat Google Trends

Google Trends bisa dijadikan sebagai benchmark untuk melihat produk yang sedang tren, karena Google Trends dapat melihat semua tren di dunia berdasarkan keyword yang dicari melalui Google. Caranya gampang, tinggal mengunjungi situs Google Trends (https://trends.google.com/trends/?geo=ID) dan ketik keyword produk yang ingin dicari informasi datanya.

Setelah ketik keyword produknya, Google Trends akan memberikan data yang menunjukan minat masyarakat terhadap produk yang dicari. Data yang diberikan cukup lengkap, yaitu dalam bentuk grafik yang bisa ditentukan jangka waktunya mulai dari seminggu terakhir, sebulan terakhir, bahkan setahun terakhir. Selain itu, Google Trends juga memberikan data angka minat per-daerah, sehingga dapat diketahui daerah mana saja yang memiliki minat tinggi terhadap produk yang dicari.


4).  Melakukan Research Keyword di Google

Research keyword berfungsi untuk menentukan keyword yang potensial atau mengetahui topik apa saja yang dicari orang di Google. Jika ingin menjual pakaian, maka harus dicari terlebih dahulu keyword apa yang sering digunakan orang-orang untuk mencari produk pakaian.

Misalnya mereka lebih sering menggunakan keywor  “kemeja kerja” ketika mencari kemeja formal untuk ke kantor. Kita bisa menggunakan keyword tersebut untuk ditulis pada judul produk jualan kita. Jangan sampai menulis keyword “kemeja kantor” atau “kemeja formal” jika keyword yang paling sering digunakan adalah “kemeja kerja.”

5).  Buat Kuesioner

Membuat kuesioner bisa membantu kita untuk mengetahui produk-produk yang diminati oleh perorangan, sehingga kita bisa menghitung secara detail produk yang diminati orang sesuai dengan kriteria yang kamu tentukan. Dengan kuesioner, bisa diketahui orang yang memiliki penghasilan sekian atau orang yang memiliki umur sekian suka dengan produk apa.

Kuesioner bisa dibuat secara online dengan menggunakan beberapa penyedia online form di internet seperti google form, sehingga kita bisa menyebarkannya dengan mudah ke khalayak luas. Pastikan pertanyaan sudah disiapkan sesuai dengan yang dibutuhkan, jangan sampai ada pertanyaan-pertanyaan yang berlebihan dan tidak terpakai.

6).  Lihat Ulasan Produk

Biasanya orang selalu mengulas produk yang telah mereka beli secara online, baik di marketplacee-commerce, media sosial, dan platform jual beli online lainnya. Dengan melihat ulasan yang diberikan konsumen, kita dapat memiliki gambaran terkait produk yang sedang tren.

Kekurangannya adalah kita memerlukan waktu yang cukup banyak dan ketelitian untuk melihat dan menyimpulkan ulasan yang ada. Bisa juga ditindaklanjuti dengan mengkategorikan ulasan sesuai dengan bintang yang diberikan terhadap sebuah produk, agar bisa diketahui kekurangan dan kelebihan  yang dimiliki produk tersebut. 

7).  Gunakan Tools Berbayar

Ada banyak sekali tools berbayar yang ada di internet yang bisa digunakan untuk mencari produk yang sedang tren. Misalnya ; Google Keyword Planner, Ahrefs, keywordtool.io dan lain-lain. Banyak juga tools yang tidak berbayar, namun biasanya tools tidak berbayar membatasi pencarian keyword sehingga tidak akan lengkap.

Untuk tools berbayar, kita akan ditawarkan langganan bulanan. Setelah berlangganan, kbisa langsung mencari keyword yang dibutuhkan tanpa dibatasi. Kita juga akan diberi tahu informasi secara detail soal jumlah pencarian keyword produk yang sedang tren dan statistik dalam kurun waktu tertentu. 

8).  Melihat Trend dari Sekitar dan Word of Mouth


Tidak hanya dari internet, jika perlu secara offline juga perlu didapatkan. Dengan memperhatikan produk apa yang sering mereka beli teman atau keluarga, kita bisa melihat trends barang yang dibutuhkan konsumen secara sederhana.

Selain itu, juga bisa melakukan riset dari percakapan orang mulut ke mulut tentang produk apa yang sedang sering dibicarakan. Ini juga bisa menjadi patokan untuk mencari produk yang sedang trend.

 

b.   Pengertian Riset Pasar

Riset pasar diartikan sebagai proses mengevaluasi kelayakan suatu produk atau layanan baru, melalui riset yang dilakukan secara langsung dengan konsumen potensial.

Metode ini memungkinkan organisasi atau bisnis untuk menemukan target pasar mereka, mengumpulkan dan mendokumentasikan opini dan membuat keputusan yang tepat. Riset dapat dilakukan secara langsung oleh organisasi atau perusahaan atau dapat dialihdayakan ke lembaga yang memiliki keahlian dalam proses ini.

Proses riset pasar dapat dilakukan melalui penyebaran survei, berinteraksi dengan sekelompok orang yang juga dikenal sebagai sampel, melakukan wawancara dan proses serupa lainnya.

Tujuan utama melakukan riset pasar adalah untuk memahami atau memeriksa pasar yang terkait dengan produk atau layanan tertentu, untuk memutuskan bagaimana audiens akan bereaksi terhadap suatu produk atau layanan. Informasi yang diperoleh dari melakukan riset pasar dapat digunakan untuk menyesuaikan aktivitas pemasaran / periklanan atau untuk menentukan apa saja prioritas fitur / persyaratan layanan (jika ada) dari konsumen.

 

c.   Obyek Riset Pemasaran Adalah Sebagai Berikut

Apapun risetnya, pasti memiliki objek riset. Sebuah subjek riset tergantung dengan objek yang akan diteliti.

Setiap riset memiliki objek riset yang berbeda-beda. Sedangkan dalam riset pemasaran, obyek riset berupa;

1).  Harga, obyek ini berguna untuk mengukur daya beli konsumen, berapakah harga yang dapat menjadi peluang barang/jasa dibeli dan digunakan.

2).  Produk, obyek riset produk dapat meliputi, kegunaan produk, nilai produk, rupa produk dan juga tingkat kegunaan produk.

3).  Alat Pemasaran, topik ini digunakan untuk melihat seberapa efektif alat yang digunakan dalam pemasaran.

4).  Distribusi, obyek ini digunakan juga untuk melihat efektifitas alur distribusi produk kepada konsumen.

5).  Konsumen, obyek riset yang tidak kalah penting adalah konsumen. Hal ini digunakan untuk menganalisis perilaku dan kebutuhan konsumen.

d.   Fungsi Riset Pemasaran Atau Riset Pasar

Riset pemasaran merupakan sebuah langkah penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk membantu menyusun perencanaan pemasaran. Program pemasaran pada tahun yang baru biasanya turut dipengaruhi oleh hasil riset pemasaran yang dilakukan perusahaan di akhir tahun.Riset dapat dikatakan sebagai mata dan telinga perusahaan untuk mengetahui bagaimana pandangan dan keinginan konsumen terhadap perusahaan.


Riset pasar memiliki tiga fungsi utama, yaitu:

1).  Evaluating

Riset yang dilakukan untuk fungsi ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi program-program pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya. Termasuk ketika perusahaan ingin melakukan review terhadap brand positioning yang dibandingkan dengan produk pesaing.

Dalam proses evaluasi, seorang marketing researcher juga melakukan pemecahan masalah terhadap hasil review. Pemecahan masalah juga dapat dilakukan dengan memahami titik-titik permasalahan yang membuat bisnis tidak berjalan dengan semestinya.

2).  Understanding

Fungsi riset ini menekankan pada tujuan untuk memahami konsumen sebagai salah satu insight atau masukan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan memahami konsumen, perusahaan akan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan konsumen.

3).  Predicting

Dunia ini penuh dengan ketidakpastian, sehingga prediksi yang dilakukan dalam riset pemasaran sangatlah berisiko karena sifatnya yang sangat relatif.

Ketika sebuah brand ingin membidik pasar baru, maka riset ini akan selalu dijadikan bahan acuan utama untuk menyasar target pasar baru.Begitu pun ketika perusahaan ingin menyusun strategi pemasaran baru, riset pemasaran masih menjadi penilaian utama.

4).  Controlling

Biasanya fungsi riset ini melihat data aktivitas pemasaran yang sedang berlangsung. Data tersebut dapat meliputi posisi produk kita di hadapan konsumen, demografi, tren dan juga efektivitas marketing tools yang digunakan. 


e.   Metode Riset Pemasaran Atau Riset Pasar

Sebelum memulai langkah-langkah dalam melakukan riset pemasaran atau riset pasar, berikut adalah metode-metode yang bisa digunakan.

1).  Kuesioner. Metode ini menggunakan formulir yang berisi daftar pertanyaan yang dibutuhkan. Formulir akan disebar kepada sampel riset tergantung dengan subyek riset yang digunakan. Misalnya, Anda ingin melakukan riset bisnis minuman kekinian, Anda dapat memilih responden dari komunitas usia 15 – 25 tahun yang tinggal di Jakarta.

2.)  Riset Grup. Riset grup dilakukan dengan diskusi kelompok yang memiliki motivasi sama terhadap suatu hal. Anda dapat menanyakan kebutuhan mereka, melakukan tes produk kepada mereka, dan juga memberikan pertanyaan terkait opini yang berkaitan dengan bisnis Anda.

3).  Survei. Jika kuesioner dilakukan dengan responden tertentu, survei lebih bersifat acak. sejatinya metode ini digunakan. Metode ini digunakan untuk mendapat gambaran umum yang berkaitan dengan bisnis Anda

4).  Observasi. Metode ini lebih bersifat deskriptif. Dimana Anda mengamati langsung situasi pasar baik mengamati tren melalui media sosial dan outlet berita. Anda dapat langsung mendatangi pasar dan juga mengamati suatu peristiwa dengan menganalisis sebab-akibat.

 

f.    6 Langkah Dasar Melakukan Riset Pemasaran Atau Riset Pasar

Langkah sistematis yang harus dilakukan dalam menjalankan riset pasar diantaranya adalah sebagai berikut:

1).  Merumuskan Masalah

Pada dasarnya riset disusun untuk menghasilkan informasi yang akurat dan jelas sebagai kesimpulan atas permasalahan yang sedang kita hadapi dalam bisnis.

Misalnya permasalahan kita adalah ingin menentukan besarnya biaya yang akan digunakan untuk promosi atau iklan.

Perumusan masalahnya adalah bagaimana cara mengetahui besarnya biaya yang diperlukan. Sedangkan kesimpulan yang akan didapat adalah dalam bentuk kisaran nilai dari biaya promosi yang paling ideal.

2).  Menentukan Desain Riset

Desain riset dibutuhkan untuk menentukan prosedur secara rinci mengenai cara pengumpulan data, cara pengujian hipotesis, dan kemungkinan melakukan kuesioner dengan berbagai model yang ditentukan. Penentuan desain riset pemasaran atau riset pasar adalah didasarkan pada parameter yang akan diambil untuk menghasilkan sebuah kesimpulan tertentu.

3).  Merancang Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder.

a).  Metode Penelitian Utama

-     Wawancara

-     Survei

-     Kelompok fokus: Ini termasuk mengajak sekelompok orang ke dalam sebuah ruangan dan menjadikan mereka bagian dari diskusi yang telah direncanakan sebelumnya oleh peneliti dan dipandu oleh fasilitator.

b).  Metode Penelitian Sekunder

-     Data tersedia di internet

-     Data yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah dan non-pemerintah

-     Perpustakaan Umum

-     Sumber informasi komersial: Ini termasuk mencari data dari sumber komersial seperti surat kabar, jurnal, majalah, stasiun radio dan TV.

4).  Mengambil Sampel & Mengumpulkan Data

Anda bisa melakukan pengambilan sampel didasarkan pada metode sampling yang digunakan, baik itu probability atau non-probability sampling.

5).  Melakukan Analisis & Interpretasi Data

Sebuah pengumpulan data tidak akan pernah bisa menjadi sebuah kesimpulan jika tidak dilakukan analisis dan interpretasi data.

Data yang diolah inilah yang akan memberikan petunjuk pada kesimpulan yang akan Anda ambil.

6).  Menyusun Laporan Riset

Laporan riset pemasaran atau riset pasar biasanya adalah berupa laporan hasil, kesimpulan, serta rekomendasi penelitian yang diberikan kepada pihak pengambil keputusan. Laporan riset inilah yang akan menjadi standar penelitian oleh para eksekutif dalam mengevaluasi manfaat riset tersebut.

g.   Manfaat Riset Pasar yang Efisien

1).  Membuat keputusan yang terinformasi dengan baik

2).  Mendapatkan informasi yang akurat

3).  Menentukan ukuran pasar

4).  Memilih sistem penjualan yang sesuai

5).  Mempelajari tentang preferensi pelanggan

6.)  Mengumpulkan detail tentang persepsi pelanggan tentang merek

7).  Analisis metode komunikasi pelanggan

8).  Investasi bisnis yang produktif


 

 

Sumber

1).  https://blog.anteraja.id/trik-cara-mencari-produk-yang-sedang-trend/

2).  https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-riset-pasar/

3).  https://www.jurnal.id/id/blog/fungsi-langkah-penyusunan-riset-pemasaran-atau-riset-pasar-adalah/