Kewirausahaan
BAB I Memulai Usaha
1.1. Resiko Usaha
1.2. Alat Riset Pasar
1.3. Menentukan Produk
By
Moerjono, SE
SMK
Garuda Bangsa Tajurhalang
Memulai
Usaha
Banyak diantara kita yang
ingin berwirausaha tetapi bingung apa yang akan dijual. Apalagi dengan semakin
cepatnya perubahan selera dan kebutuhan barang/jasa yang diinginkan konsumen.
Berwirausaha di jaman
digital tentunya berbeda dengan berwirausaha dengan jaman sebelumnya. Tuntutan
konsumen semakin banyak dan persaingan semakin kompetitif, sehingga kejelian
seorang wirausaha dalam menangkap peluang yang ada. Life Cycle of Product jadi semakin pendek dan fleksibilitas produk serta pelayanannya dituntuk lebih maksimal.
Oleh karenanya agar dalam
berwirausaha dicapai hasil yang maksimal diperlukan beberapa pemahaman tentang
resiko usaha, alat riset pasar, serta menentukan produk/jasa yang akan dijual
di pasar.
1.2. Riset
Pasar
Menilik probabilitas keberhasilan suatu usaha yaitu
dengan mengambil keputusan meminimalisir resiko. Pertanyaannya adalah secara
teori gampang, tetapi bagaimana caranya meminimalisir resiko tersebut?
Berkawan dengan trend. Kalimat tersebut terlihat sederhana
tetapi pada praktiknya harapan, ego, dan pikiran yang instanmable adalah lawan
terberat trend. Sebuah bisnis harus bisa entry (masuk) dan exit (keluar) dari
pasar berdasarkan trend yang sedang berlangsung, karena bagaimana pun juga
selama operasional suatu usaha searah dengan trend walaupun mengalami gejolak
penurunan tetapi tidak akan membutuhkan waktu lama harga akan bergerak naik
kembali.
Ada 3 jenis trend
yaitu uptrend (trend naik), downtrend (trend turun)
ataupun sideways (tanpa trend dan bergerak pada kisaran
sempit).
Dalam
mengidentifikasi jenis trend, dapat dilakukan dengan cara menarik garis trend
(trendline), garis support dan resistance serta indikator
analisa teknikal seperti Moving Averages. Dengan menggunakan program
sederhana seperti microsoft excel-pun dapat dibuat trend dengan cara memasukkan
datanya
1). Trendline
Pergerakan
naik atau turun secara terus menerus, pasti membentuk koreksi. Seperti yang
telah disebutkan sebelumnya, trend terdiri dari uptrend, downtrend
dan sideways (trendless).
Uptrend ditandai
dengan pergerakan yang membentuk puncak yang semakin tinggi dari waktu ke waktu
serta dasar yang makin tinggi pula. Kondisi sebaliknya dikenal dengan downtrend.
Sedangkan trendless artinya
bergerak pada kisaran tertentu dan gagal membentuk puncak tertinggi atau
terendah baru serta tidak membentuk dasar terendah atau tertinggi yang baru.
Garis uptrend digambarkan
dengan cara menyambungkan puncak puncak tertinggi dan dasar-dasar terendah yang
naik. Garis downtrend digambarkan dengan menyambungkan
puncak-puncak terendah beserta dasar lembah yang makin rendah juga.
2). Support dan Resistance Trend
Garis trend
yang terbentuk menunjukkan posisi support dan resistance. Support
artinya tekanan beli bisa menahan tekanan jual dan harga kembali naik.
Sedangkan resistance artinya tekanan jual melampaui tekanan beli
sehingga harga berlanjut turun.
3). Indikator
Teknis- Moving Average (MA)
MA adalah
indikator teknis paling terkenal dan banyak digunakan sebab paling sederhana. MA
menampilkan pergerakan rata-rata dalam periode waktu tertentu. MA dapat digunakan
untuk menentukan arah trend, apakah sedang uptrend atau downtrend.
Uptrend ditandai
dengan MA periode waktu singkat berada di atas MA periode waktu panjang.
Berlaku sebaliknya untuk downtrend.
a. Cara
Mencari Produk yang Sedang Trend
1). Identifikasi Usaha yang Sedang Trend
Sebelum mencari
produk yang sedang tren, kamu bisa mencari dahulu usaha yang sedang tren.
Mengidentifikasi bidang usaha dapat dijadikan acuan untuk mencari produk yang
sedang tren di masyarakat. Misalnya kamu melihat bahwa usaha berjualan
aksesoris handphone sedang sangat laris, nah kamu baru kamu
cari tahu produk apa yang paling laris dari aksesoris handphone.
Kamu juga perlu mengamati sistem manajemen dan sistem pemasaran yang mereka
gunakan agar dapat laris di pasaran, sehingga kamu bisa mengikuti cara mereka
supaya barang yang kamu jual bisa laris.
Data bisa didapatkan melalui situs bps (https://www.bps.go.id/) ataupun melalui bursa efek jakarta (https://www.idx.co.id/).
Website
Bursa efek Jajarta
2). Cari Produknya di Marketplace
Marketplace
adalah platform untuk berjualan produk seperti
tokopedia dan sebagainya, sehingga marketplace bisa jadikan patokan untuk
mencari produk yang sedang trend. Di sana terdapat banyak sekali penjual dari
berbagai produk mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga hobi. Cari kategori hot product atau
produk terlaris, atau produk terpopular biasanya akan
terpampang pada halaman utama situs marketplace tersebut. Selain
itu juga bisa melihat jumlah produk yang terjual dari masing-masing toko,
sehingga bisa memperkirakan berapa jumlah produk yang laku.
3). Lihat Google Trends
Google
Trends bisa dijadikan sebagai benchmark untuk melihat produk
yang sedang tren, karena Google Trends dapat melihat semua tren di dunia
berdasarkan keyword yang dicari melalui Google. Caranya gampang, tinggal
mengunjungi situs Google Trends (https://trends.google.com/trends/?geo=ID) dan
ketik keyword produk yang ingin dicari informasi datanya.
Setelah
ketik keyword produknya, Google Trends akan memberikan data yang
menunjukan minat masyarakat terhadap produk yang dicari. Data yang diberikan cukup
lengkap, yaitu dalam bentuk grafik yang bisa ditentukan jangka waktunya mulai
dari seminggu terakhir, sebulan terakhir, bahkan setahun terakhir. Selain itu,
Google Trends juga memberikan data angka minat per-daerah, sehingga dapat
diketahui daerah mana saja yang memiliki minat tinggi terhadap produk yang dicari.
4). Melakukan Research Keyword di Google
Research
keyword berfungsi untuk menentukan keyword yang potensial
atau mengetahui topik apa saja yang dicari orang di Google. Jika ingin menjual
pakaian, maka harus dicari terlebih
dahulu keyword apa yang sering digunakan orang-orang untuk mencari
produk pakaian.
Misalnya
mereka lebih sering menggunakan keywor “kemeja kerja” ketika
mencari kemeja formal untuk ke kantor. Kita bisa menggunakan keyword tersebut
untuk ditulis pada judul produk jualan kita. Jangan sampai menulis keyword
“kemeja kantor” atau “kemeja formal” jika keyword yang paling sering
digunakan adalah “kemeja kerja.”
5). Buat Kuesioner
Membuat
kuesioner bisa membantu kita untuk mengetahui produk-produk yang diminati oleh
perorangan, sehingga kita bisa menghitung secara detail produk yang diminati
orang sesuai dengan kriteria yang kamu tentukan. Dengan kuesioner, bisa diketahui
orang yang memiliki penghasilan sekian atau orang yang memiliki umur sekian
suka dengan produk apa.
Kuesioner
bisa dibuat secara online dengan menggunakan beberapa penyedia online
form di internet seperti google
form, sehingga kita bisa menyebarkannya dengan mudah ke khalayak luas.
Pastikan pertanyaan sudah disiapkan sesuai dengan yang dibutuhkan, jangan
sampai ada pertanyaan-pertanyaan yang berlebihan dan tidak terpakai.
6). Lihat Ulasan Produk
Biasanya
orang selalu mengulas produk yang telah mereka beli secara online,
baik di marketplace, e-commerce, media sosial,
dan platform jual beli online lainnya. Dengan
melihat ulasan yang diberikan konsumen, kita dapat memiliki gambaran terkait
produk yang sedang tren.
Kekurangannya
adalah kita memerlukan waktu yang cukup banyak dan ketelitian untuk melihat dan
menyimpulkan ulasan yang ada. Bisa juga ditindaklanjuti dengan mengkategorikan
ulasan sesuai dengan bintang yang diberikan terhadap sebuah produk, agar bisa diketahui
kekurangan dan kelebihan yang dimiliki produk tersebut.
7). Gunakan Tools Berbayar
Ada
banyak sekali tools berbayar yang ada di internet yang bisa digunakan
untuk mencari produk yang sedang tren. Misalnya ; Google Keyword Planner,
Ahrefs, keywordtool.io dan lain-lain. Banyak juga tools yang
tidak berbayar, namun biasanya tools tidak berbayar membatasi
pencarian keyword sehingga tidak akan lengkap.
Untuk tools berbayar,
kita akan ditawarkan langganan bulanan. Setelah berlangganan, kbisa langsung
mencari keyword yang dibutuhkan tanpa dibatasi. Kita juga akan
diberi tahu informasi secara detail soal jumlah pencarian keyword produk yang
sedang tren dan statistik dalam kurun waktu tertentu.
8). Melihat Trend dari Sekitar dan Word of Mouth
Tidak
hanya dari internet, jika perlu secara offline juga perlu didapatkan. Dengan memperhatikan
produk apa yang sering mereka beli teman atau keluarga, kita bisa melihat
trends barang yang dibutuhkan konsumen secara sederhana.
Selain
itu, juga bisa melakukan riset dari percakapan orang mulut ke mulut tentang
produk apa yang sedang sering dibicarakan. Ini juga bisa menjadi patokan untuk
mencari produk yang sedang trend.
b. Pengertian Riset Pasar
Riset
pasar diartikan sebagai proses mengevaluasi kelayakan suatu produk atau layanan
baru, melalui riset yang dilakukan secara langsung dengan konsumen potensial.
Metode
ini memungkinkan organisasi atau bisnis untuk menemukan target pasar mereka,
mengumpulkan dan mendokumentasikan opini dan membuat keputusan yang tepat.
Riset dapat dilakukan secara langsung oleh organisasi atau perusahaan atau
dapat dialihdayakan ke lembaga yang memiliki keahlian dalam proses ini.
Proses
riset pasar dapat dilakukan melalui penyebaran survei, berinteraksi dengan
sekelompok orang yang juga dikenal sebagai sampel, melakukan wawancara dan
proses serupa lainnya.
Tujuan
utama melakukan riset pasar adalah untuk memahami atau memeriksa pasar yang
terkait dengan produk atau layanan tertentu, untuk memutuskan bagaimana audiens
akan bereaksi terhadap suatu produk atau layanan. Informasi yang diperoleh dari
melakukan riset pasar dapat digunakan untuk menyesuaikan aktivitas pemasaran /
periklanan atau untuk menentukan apa saja prioritas fitur / persyaratan layanan
(jika ada) dari konsumen.
c. Obyek
Riset Pemasaran Adalah Sebagai Berikut
Apapun risetnya, pasti memiliki objek riset. Sebuah subjek
riset tergantung dengan objek yang akan diteliti.
Setiap riset memiliki objek riset yang berbeda-beda.
Sedangkan dalam riset pemasaran, obyek riset berupa;
1). Harga, obyek ini berguna untuk mengukur daya beli konsumen,
berapakah harga yang dapat menjadi peluang barang/jasa dibeli dan digunakan.
2). Produk, obyek riset produk dapat meliputi, kegunaan produk, nilai
produk, rupa produk dan juga tingkat kegunaan produk.
3). Alat Pemasaran, topik ini digunakan untuk melihat
seberapa efektif alat yang digunakan dalam pemasaran.
4). Distribusi, obyek ini digunakan juga untuk melihat efektifitas alur
distribusi produk kepada konsumen.
5). Konsumen, obyek riset yang tidak kalah penting adalah konsumen. Hal
ini digunakan untuk menganalisis perilaku dan kebutuhan konsumen.
d. Fungsi
Riset Pemasaran Atau Riset Pasar
Riset pemasaran
merupakan sebuah langkah penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk
membantu menyusun perencanaan pemasaran. Program pemasaran pada tahun yang baru
biasanya turut dipengaruhi oleh hasil riset pemasaran yang dilakukan perusahaan
di akhir tahun.Riset dapat dikatakan sebagai mata dan telinga perusahaan untuk
mengetahui bagaimana pandangan dan keinginan konsumen terhadap perusahaan.
Riset pasar
memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
1). Evaluating
Riset yang dilakukan untuk fungsi
ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi program-program pemasaran yang telah
dilakukan sebelumnya. Termasuk ketika perusahaan ingin melakukan review terhadap brand
positioning yang dibandingkan dengan produk pesaing.
Dalam proses evaluasi, seorang marketing
researcher juga melakukan pemecahan masalah terhadap hasil review.
Pemecahan masalah juga dapat dilakukan dengan memahami titik-titik permasalahan
yang membuat bisnis tidak berjalan dengan semestinya.
2). Understanding
Fungsi
riset ini menekankan pada tujuan untuk memahami konsumen sebagai salah
satu insight atau masukan yang sangat penting bagi perusahaan.
Dengan memahami konsumen, perusahaan akan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan
dan keluhan konsumen.
3). Predicting
Dunia ini penuh dengan
ketidakpastian, sehingga prediksi yang dilakukan dalam riset pemasaran
sangatlah berisiko karena sifatnya yang sangat relatif.
Ketika sebuah brand ingin membidik
pasar baru, maka riset ini akan selalu dijadikan bahan acuan utama untuk
menyasar target pasar baru.Begitu pun ketika perusahaan ingin menyusun
strategi pemasaran baru, riset pemasaran masih menjadi penilaian utama.
4). Controlling
Biasanya fungsi riset ini melihat
data aktivitas pemasaran yang sedang berlangsung. Data tersebut dapat meliputi
posisi produk kita di hadapan konsumen, demografi, tren dan juga
efektivitas marketing tools yang digunakan.
e. Metode
Riset Pemasaran Atau Riset Pasar
Sebelum memulai
langkah-langkah dalam melakukan riset pemasaran atau riset pasar, berikut
adalah metode-metode yang bisa digunakan.
1). Kuesioner. Metode ini
menggunakan formulir yang berisi daftar pertanyaan yang dibutuhkan. Formulir
akan disebar kepada sampel riset tergantung dengan subyek riset yang digunakan.
Misalnya, Anda ingin melakukan riset bisnis minuman kekinian, Anda dapat
memilih responden dari komunitas usia 15 – 25 tahun yang tinggal di Jakarta.
2.) Riset Grup. Riset
grup dilakukan dengan diskusi kelompok yang memiliki motivasi sama terhadap
suatu hal. Anda dapat menanyakan kebutuhan mereka, melakukan tes produk kepada
mereka, dan juga memberikan pertanyaan terkait opini yang berkaitan dengan
bisnis Anda.
3). Survei. Jika
kuesioner dilakukan dengan responden tertentu, survei lebih bersifat acak.
sejatinya metode ini digunakan. Metode ini digunakan untuk mendapat gambaran
umum yang berkaitan dengan bisnis Anda
4). Observasi. Metode
ini lebih bersifat deskriptif. Dimana Anda mengamati langsung situasi pasar
baik mengamati tren melalui media sosial dan outlet berita.
Anda dapat langsung mendatangi pasar dan juga mengamati suatu peristiwa dengan
menganalisis sebab-akibat.
f. 6
Langkah Dasar Melakukan Riset Pemasaran Atau Riset Pasar
Langkah sistematis
yang harus dilakukan dalam menjalankan riset pasar diantaranya adalah sebagai
berikut:
1). Merumuskan Masalah
Pada dasarnya riset disusun untuk
menghasilkan informasi yang akurat dan jelas sebagai kesimpulan atas
permasalahan yang sedang kita hadapi dalam bisnis.
Misalnya permasalahan kita adalah
ingin menentukan besarnya biaya yang akan digunakan untuk promosi atau iklan.
Perumusan masalahnya adalah
bagaimana cara mengetahui besarnya biaya yang diperlukan. Sedangkan kesimpulan
yang akan didapat adalah dalam bentuk kisaran nilai dari biaya promosi yang
paling ideal.
2). Menentukan Desain
Riset
Desain riset dibutuhkan untuk
menentukan prosedur secara rinci mengenai cara pengumpulan data, cara pengujian
hipotesis, dan kemungkinan melakukan kuesioner dengan berbagai model yang
ditentukan. Penentuan desain riset pemasaran atau riset pasar adalah didasarkan
pada parameter yang akan diambil untuk menghasilkan sebuah kesimpulan tertentu.
3). Merancang Metode
Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian
adalah data primer dan data sekunder.
a). Metode
Penelitian Utama
- Wawancara
- Survei
- Kelompok
fokus: Ini termasuk mengajak sekelompok orang ke dalam sebuah
ruangan dan menjadikan mereka bagian dari diskusi yang telah direncanakan
sebelumnya oleh peneliti dan dipandu oleh fasilitator.
b). Metode
Penelitian Sekunder
- Data
tersedia di internet
- Data
yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah dan non-pemerintah
- Perpustakaan
Umum
- Sumber
informasi komersial: Ini termasuk mencari data dari
sumber komersial seperti surat kabar, jurnal, majalah, stasiun radio dan TV.
4). Mengambil Sampel
& Mengumpulkan Data
Anda bisa melakukan pengambilan
sampel didasarkan pada metode sampling yang digunakan, baik itu probability atau non-probability
sampling.
5). Melakukan Analisis
& Interpretasi Data
Sebuah pengumpulan data tidak akan
pernah bisa menjadi sebuah kesimpulan jika tidak dilakukan analisis dan
interpretasi data.
Data yang diolah inilah yang akan
memberikan petunjuk pada kesimpulan yang akan Anda ambil.
6). Menyusun Laporan
Riset
Laporan riset pemasaran atau riset
pasar biasanya adalah berupa laporan hasil, kesimpulan, serta rekomendasi
penelitian yang diberikan kepada pihak pengambil keputusan. Laporan riset
inilah yang akan menjadi standar penelitian oleh para eksekutif dalam
mengevaluasi manfaat riset tersebut.
g. Manfaat
Riset Pasar yang Efisien
1). Membuat keputusan yang terinformasi dengan baik
2). Mendapatkan informasi yang akurat
3). Menentukan ukuran pasar
4). Memilih sistem penjualan yang sesuai
5). Mempelajari tentang preferensi pelanggan
6.) Mengumpulkan detail tentang persepsi pelanggan tentang merek
7). Analisis metode komunikasi pelanggan
8). Investasi bisnis yang produktif
Sumber
1). https://blog.anteraja.id/trik-cara-mencari-produk-yang-sedang-trend/
2). https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-riset-pasar/
3). https://www.jurnal.id/id/blog/fungsi-langkah-penyusunan-riset-pemasaran-atau-riset-pasar-adalah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasaih atas masukan Anda.