By Moerjono, SE
SMK Garuda Bangsa Tajurhalang
Kegiatan pemasaran (marketing)
sangat menyentuh setiap kehidupan manusia. Melalui sarana pemasaran (marketing), produk dan jasa yang
menciptakan standard hidup dikembangkan dan disuguhkan kepada masyarakat.
Marketing mencakup banyak kegiatan, mulai dari riset pemasaran, pengembangan
produk, distribusi, periklanan, dan kegiatan pemasaran lainnya. Pemasaran
memadukan beberapa kegiatan yang dirancang untuk melayani dan memenuhi
kebutuhan konsumen dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Keberhasilan
perusahaan pada dasarnya adalah keberhasilan dalam pemasarannya.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain. Pengertian tersebut bersandar pada konsep inti
pemasaran, yang meliputi: kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan permintaan (demands);
produk (barang, jasa, dan gagasan); nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran dan
transaksi; hubungan dan jaringan; pasar; serta pemasar dan prospek. Manajemen
pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju
dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan akhir
pemasaran berhubungan erat
dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuannya, pihak
perusahaan menitikberatkan kepada
kepuasan pelanggan, memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyediakan
barang atau jasa, distribusi, diferensiasi produk, dan lain sebagainya.
Kebutuhan VS Keinginan
Karakteristik yang mempengaruhi perilaku pelanggan secara garis
besar dibedakan menjadi dua yaitu karakteristik secara khusus berkaitan dengan
faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal mencakup: gengsi dan pengakuan, persepsi, motivasi,
kepribadian dan emosi.
2. Faktor eksternal mencakup: demografi dan gaya hidup, budaya,
subkultur, kelas sosial, referensi group dan keluarga, serta faktor strategi
marketing. Karakteristik secara umum antara lain: jenis kelamin, usia/umur,
agama/kepercayaan, budaya, pendidikan, dan pendapatan.
Secara formal, pasar adalah
suatu institusi atau badan yang menjalankan aktivitas jual-beli barang dan
jasa. Pada pasar tersebut produsen dan konsumen
bertemu dan berkominukasi. Melalui mekanisme pasar produsen mengajukan
penawaran (supply) atas produknya dan
melalui mekanisme pasar pula konsumen mengajukan permintaan (demand).
Pengertian pasar dapat diperluas lagi menjadi pasar konkrit dan
pasar abstrak. Pasar konkrit adalah suatu tempat yang
tertentu dimana penjual dam pembeli bertemu untuk saling menawar. Pasar abstrak ialah setiap kegiatan pertemuan dimanapun baik langsung maupun
tidak langsung yang turut menentukan terjadinya harga.
Mengingat luasnya ruang lingkup pasar, maka pembagian pasar didasarkan atas berbagai ukuran sebagai berikut:
(1) berdasarkan ukuran luas geografis: pasar lokal, pasar regional, pasar internasional;
(2) berdasarkan ukuran waktu: pasar harian, pasar jangka
pendek (short run market), pasar
jangka panjang (long run market);
(3) berdasarkan kegiatannya: pasar barang, pasar tenaga.
Bagi perusahaan memahami pasar sangatlah penting karena tanpa
adanya pasar, produk tidak akan sampai ke tangan konsumen.
Segmentasi pasar
adalah pembagian suatu
pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada
setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang
dicapai dengan marketing mix tersendiri. Maksud
dan tujuan segmentasi pasar ialah pasar lebih mudah dibedakan; pelayanan
kepada pembeli menjadi lebih baik; strategi pemasaran menjadi lebih mengarah.
Segmentasi Pasar
Produk merupakan segala sesuatu
yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan
pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik,
jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide.
Produk memiliki 5
tingkatan/level yang terdiri dari:
1. produk utama/inti (core benefit),
2. produk generik,
3. harapan (expected product),
4. produk pelengkap (augmented product), dan
5. produk potensial.
Selain tingkatan/level, produk
juga memiliki suatu hirarki yang meliputi: need family, produk family, kelas
produk (product
class), lini produk (product line), tipe produk (product type), merek (brand), dan item.
Klasifikasi
produk
bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang.
1. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk
dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu:
(1) barang yang terdiri dari barang tidak tahan lama
dan barang tahan lama; dan
(2) jasa.
2. Selain
berdasarkan daya tahannya, produk umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa
produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat
dibedakan menjadi
(1) barang konsumen (consumer's goods) yang meliputi convenience goods, shopping goods, specialty
goods, dan unsought goods; dan
(2) barang industri (industrial's goods) yang meliputi materials and parts, capital items, dan supplies and services.
Harga adalah sejumlah uang yang
ditentukan perusahaan berdasarkan kalkulasi biaya yang dikeluarkan seperti biaya produksi atau biaya mendapatkan produk, biaya marketing, biaya operasional, keuntungan yang diinginkan perusahaan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan
keinginan konsumen. Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh
dalam dunia perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut
bunga, dalam bisnis jasa akuntansi, konsultan disebut fee, biaya transportasi
taxi, biaya telepon disebut tarif, sedangkan dalam dunia asuransi disebut
premi. Tujuan penetapan harga adalah memaksimalkan penjualan dan penetrasi
pasar; mempertahankan kualitas atau diferensiasi pelayanan; mendapatkan atau
memaksimalkan keuntungan; mendapatkan atau merebut pangsa pasar; menjaga
kelangsungan hidup kegiatan operasional; balik modal ROI / Return On
Investment.
Secara garis besar, pendistribusian
dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya
sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat
dibutuhkan).
Saluran Distribusi
Distribusi barang dibedakan antara saluran untuk memindahkan hak kepemilikan barang, dan saluran untuk memindahkan
barang secara fisik. Jika yang pertama berhubungan dengan saluran distribusi (channel of distribution), maka yang
kedua merupakan kegiatan-kegiatan yang disebut distribusi fisik (physical distribution). Distribusi
fisik adalah segala kegiatan untuk memindahkan barang dalam kuantitas tertentu,
ke suatu tempat tertentu, dan dalam jangka waktu tertentu.
Fungsi-fungsi dalam distribusi fisik meliputi: transportation, storage dan warehousing, inventory central, material
handling, border processing, dan protective
packaging. Perusahaan-perusahaan yang membantu dalam proses distribusi
fisik disebut facilitator atau facilitating agencies. Facilitator ini
dapat meliputi perusahaan transportasi, perusahaan asuransi, perusahaan yang
menyewakan gudang (public and private
warehouse), perusahaan pembiayaan, dan
sebagainya. Perlu diperhatikan bahwa facilitator
bukanlah anggota di dalam suatu saluran distribusi.
Pemasaran modern memerlukan lebih dari
sekedar mengembangkan produk yang baik, menawarkannya dengan harga yang
menarik, dan membuatnya mudah didapat oleh pelanggan sasaran. Perusahaan harus
juga berkomunikasi dengan para pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan
potensial, pengecer, pemasok, pihak-pihak yang memiliki kepentingan pada
perusahaan tersebut, dan masyarakat umum. Salah satu keputusan pemasaran
tersulit yang dibadapi oleh perusahaan-perusahaan adalah berapa besar yang
perlu dibelanjakan untuk promosi.
Promosi
Terdapat
empat metode utama digunakan dalam menyusun anggaran promosi.
1. Pertama, metode sesuai kemampuan (affordable method)
yaitu menetapkan anggaran promosi berdasarkan kemampuan perusahaan.
2. Kedua, metode persentase penjualan (percentage-of-sales method) yaitu menetapkan pengeluaran promosinya
berdasarkan persentase tertentu dari penjualan (baik penjualan saat ini maupun
yang diantisipasi) atau dari harga jual.
3. Ketiga, metode keseimbangan-persaingan (competitive-parity method)
yaitu menetapkan anggaran promosi untuk mencapai keseimbangan pangsa suara
dengan para pesaing.
4. Keempat, metode tujuan-dan-tugas (objective-and-task method) yaitu
mengembangkan anggaran promosi dengan mendefinisikan tujuan spesifik,
menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, dan
memperkirakan biaya untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
Perusahaan
harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk lima alat promosi yang
meliputi periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, wiraniaga, dan pemasaran langsung. Promosi berkaitan dengan
upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu
memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan
selalu ingat akan produk tersebut.
Tujuan utama dari
promosi adalah
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan
sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara umum bentukbentuk
promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat
dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.
Beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi (promotion
mix, promotion blend, communication mix) meliputi: Personal selling,
Mass selling, Promosi penjualan, Public
relations (hubungan masyarakat), Direct
marketing. Untuk mencapai tujuan dari promosi diperlukan strateg promosi
dimana strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi meliputi: faktor produk, faktor
pasar, faktor pelanggan, faktor anggaran, faktor bauran pemasaran.
Perencanaan pemasaran
(marketing planning) adalah suatu bagan dari suatu desain untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai bagi konsumen dalam kondisi tetap
menguntungkan perusahaan, atau dalam konsep pemasaran saat ini, suatu hubungan
yang saling menguntungkan. Hal ini membawa kita pada titik awal dalam
perencanaan pemasaran suatu pemahaman atas perbedaan antara strategi dan
taktik.
Perencanaan Pemasaran
Strategi (strategy) menjelaskan arah yang akan
dituju perusahaan dan menuntun pengalokasian sumber daya dan upaya. Taktik (tactics) adalah tindakan jangka pendek yang dilakukan untuk menerapkan
strategi yang lebih luas.
Suatu rencana
strategis harus berisikan beberapa hal sebagai berikut:
- Pernyataan misi,
- Ringkasan keuangan yang
berisikan pendapatan, biaya, aliran uang, dan laba yang harus dicapai pada
periode yang direncanakan.
- Ringkasan faktor-faktor
eksternal utama yang mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan selama tahun
sebelumnya bersama dengan suatu pernyataan kekuatan dan kelemahan perusahaan
dalam persaingan yang dihadapi. Ini disebut dengan analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities,
threats),
- Daftar asumsi-asumsi
tentang penentu utama keberhasilan dan
kegagalan pemasaran,
- Tujuan
dan strategi pemasaran keseluruhan.
- Strategi
untuk menciptakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan program
penciptaan nilai bagi konsumen.
- Program
pemasaran yang berisikan rincian waktu, tanggung jawab, dan biaya-biaya
disamping peramalan penjualan anggaran.
Sedangkan
komponen perencanaan pemasaran meliputi: Ringkasan eksekutif, Situasi pemasaran
saat ini yang terdiri dari: situasi pasar, situasi produk, situasi pesaing,
situasi lingkungan makro, analisis peluang/ancaman, analisis
kekuatan/kelemahan, analisis masalah. Sasaran yang terdiri dari: sasaran
keuangan, sasaran pemasaran. Strategi pemasaran, Program kerja, Proyeksi rugi
laba, dan Pengawasan.
Daftar Pustaka
Ngadiman. (2008). Marketing untuk SMK Jilid 1. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.