Selasa, 27 Juli 2021

Memulai Usaha - Resiko Usaha

 Kewirausahaan

BAB I  Memulai Usaha

1.1.  Resiko Usaha

1.2.  Alat Riset Pasar

1.3.  Menentukan Produk

 

Memulai Usaha

 


Banyak diantara kita yang ingin berwirausaha tetapi bingung apa yang akan dijual. Apalagi dengan semakin cepatnya perubahan selera dan kebutuhan barang/jasa yang diinginkan konsumen.

Berwirausaha di jaman digital tentunya berbeda dengan berwirausaha dengan jaman sebelumnya. Tuntutan konsumen semakin banyak dan persaingan semakin kompetitif, sehingga kejelian seorang wirausaha dalam menangkap peluang yang ada. Life Cycle of Product jadi semakin pendek dan fleksibilitas produk serta pelayanannya dituntuk lebih maksimal.

Oleh karenanya agar dalam berwirausaha dicapai hasil yang maksimal diperlukan beberapa pemahaman tentang resiko usaha, alat riset pasar, serta menentukan produk/jasa yang akan dijual di pasar.

 

1.1.   Resiko Usaha

Resiko usaha terjadi karena ketidakpastian. Siapa yang tahu kejadian dimasa datang secara pasti!. Tentu tidak seorangkan mampu meramalkan kejadian di masa yang akan datang secara tepat.

Tugas seorang wirausahawan adalah merubah sesuatu yang tidak pasti menjadi resiko yang sudah diperhitingkan. Resiko ditimbang sedemikian sehingga yang didapatkan adalah resiko yang memungkinkan usaha berjalan dengan baik dan menguntungkan. Yang terpenting dahulukan analisa resiko yang tepat dan tidak mengedepankan bayangan akan keuntungan semata.

Memulai sebuah usaha/bisnis sangat mungkin berhubungan dengan resiko usaha. Jadi meskipun seorang pebisnis mempunyai manajemen dan strategi bisnis yang baik, tidak menjadi jaminan seseorang terhindar dari sebuah risiko usaha.

 

a.   Pengertian Risiko Usaha

Risiko usaha adalah sebuah tindakan yang dihubungkan dengan suatu kemungkinan munculnya kerugian yang tak terduga dan memang tidak diharapkan terjadi. Kemungkinan munculnya risiko pada bisnis memang bisa muncul dari berbagai faktor seperti manajemen, sistem perusahaan serta strategi yang kurang baik. Selain itu risiko pada sebuah usaha juga bisa muncul dikarenakan oleh faktor individu maupun karyawan.

Ada 3 hal yang memang mempengaruhi risiko yang terjadi seperti yang dikatakan oleh Abbas Salim, yaitu

1)    Adanya ketidakpastian secara ekonomi atau bisa disebut juga dengan economic uncertainly caused.

2)    Adanya ketidakpastian disebabkan oleh alam, yang biasa disebut dengan istilah nature uncertainty caused.

3)    Serta adanya ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia atau dengan istilah lain human uncertainly caused.

 

Resiko bisnis adalah ketidaksesuaian antara rencana dan hasil, yang ujungnya membuahkan kerugian secara finansial maupun reputasi buat perusahaan atau usaha yang sedang dijalani.

Yang penting diperhatikan pula bahwa resiko bisnis tidak hanya menyangkut kerugian, tetapi juga resiko peluang usaha.

Lalu bagaimana cara untuk menghindari resiko, atau meminimalisir dampak negatif dari resiko ?

Rahasianya adalah ada pada di diri anda, mengapa begitu ?

Sebab kunci untuk mengetahui seberapa besar resiko yang kita akan hadapi adalah seberapa sempurna seseorang/anda mendapatkan informasi. Sebab informasi yang sempurna akan menghasilkan keputusan yang akurat dan anda bisa mengetahui seberapa besar risikonya.

 

b.   Jenis Kerugian yang Terjadi pada Risiko Usaha

Dilihat dari sisi kerugian yang diakibatkan oleh risiko dalam usaha maka ada dua kategori yang dikelompokkan. Yaitu adanya risiko spekulatif serta risiko murni atau pure risk.

1).  Risiko Spekulatif

Sebuah Risiko dengan adanya dua kemungkinan yang terjadi yaitu peluang untung atau peluang rugi. Semua risiko spekulatif diambil sebagai pilihan sadar dan tidak hanya diakibatkan oleh situasi yang tidak terkontrol.

Contoh pada risiko spekulatif dengan adanya kegiatan pada bursa efek yaitu pembelian saham. Dividen atau disebut juga peluang keuntungan, yaitu seorang pemegang saham memperoleh keuntungan dari pembagian saham yang sudah diterbitkan oleh sebuah perusahaan yang dalam kondisi bagus, Sementara itu peluang rugi jika perusahaan yang menerbitkan saham terjadi kebangkrutan.

2).  Risiko Murni

Risiko murni merupakan risiko usaha yang mungkin terjadi jika dipastikan usaha akan mengalami kerugian. Resiko kerugian ini terjadi akibat terjadi break event (balik modal), misalnya karena kebakaran, pencurian, bencana alam atau kecelakaan. Perusahaan yang mengalami kerugian tersebut akan menanggung 2 hal yaitu, kehilangan aset usaha dan harus mengeluarkan biaya untuk melakukan perbaikan.

Contohnya, dalam hal ini jika rumah makan terjadi kebakaran tentu akan mengalami kerugian karena aset ikut habis terbakar. Ada dua akibat yang ditimbulkan setelah itu, rumah makan ditutup sementara karena adanya perbaikan serta pemulihan. Atau tutup permanen dikarenakan mengalami kebangkrutan setelah mengalami kebakaran rumah makan.

 

c.   Jenis-jenis Resiko Usaha

Jenis risiko yang sering dihadapi dalam dunia usaha atau dunia kewirausahaan diantaranya seperti:

1).  Resiko Perusahaan

Risiko Perusahaan adalah risiko yang terjadi dan berdampak terhadap kelangsungan hidup perusahaan atau saham-saham yang ada di perusahaan.

Hal ini bisa diakibatkan dari peristiwa yang tidak dapat diprediksi seperti adanya bencana alam, perang, maupun kebijakan yang dapat merugikan perusahaan.

2).  Resiko Keuangan

Risiko Keuangan adalah risiko yang pada umumnya akan berdampak kepada kerugian aspek keuangan perusahaan.

Misalnya pencurian, penipuan, kredit macet, dan aktivitas ilegal lainnya,

3).  Resiko Permodalan

Risiko permodalan adalah Resiko yang timbul akibat kerugian penjualan likuiditas dan keuangan, yang akan membuat modal usaha Mengalami penurunan secara signifikan. (Ketidakpastian pasar keuangan)

4).  Resiko Pasar

Resiko pasar adalah Resiko yang timbul akibat persaingan usaha gaya hidup pelanggan, perubahan pola persaingan, atau munculnya pesaing baru yang potensial di pasar produk.

5).  Resiko Operasional

Risiko operasional adalah resiko yang timbul akibat penyimpangan hasil prediksi. Hal ini bisa terjadi karena kurang sempurnanya penerapan keputusan, pemilihan SDM, penggunaan teknologi, perubahan sistem inovasi dan mutu.

Contohnya rusaknya mesin produksi, listrik yang tiba-tiba padam, desain produk yang kurang sempurna, tidak adanya pilihan dan inovasi produk, penerimaan pegawai yang tidak cakap bekerja, bisa juga diakibatkan terjadi kecelakaan saat melaksanakan pekerjaan.

 

d.   Faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya resiko usaha diantaranya:

1).  Perubahan, meliputi : lingkungan, sosial dan ekonomi, persaingan

2).  Kesalahan strategi dan pemasaran.

3).  Keputusan yang tidak tepat sehingga menimbulkan diluar rencana.

4).  Persiapan yang kurang matang.

5).  Kelengkapan pribadi atau penanggungjawab.

 

e.   Bagaimana Solusi Mengatasi Risiko dalam Usaha?

Ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan secara detail agar mampu mengatasi risiko dalam usaha yang terjadi.

1)   Tuliskan Rencana Bisnis

Dalam menjalankan sebuah bisnis penting melakukan sebuah rencana tertulis. Lihatlah dari berbagai sudut pandang untuk merencanakan tujuan, melakukan evaluasi, serta melakukan penilaian pada bisnis yang dijalankan. Perhatikan pula strategi operasional, keuangan serta Pemasaran yang dilakukan.

2).  Lakukan Perencanaan Manajemen Risiko

Dalam sebuah rencana manajemen resiko mencantumkan langkah-langkah yang bisa dilakukan, prosedur dan cara untuk mengatasi jika risiko terjadi.

Misalnya saja jika menghasilkan sebuah produk yang mudah rusak. Maka harus menentukan langkah bagaimana seharusnya agar produk tersebut aman pada saat didistribusikan ke pasaran.

3)   Ikuti Rencana Yang Sudah Dibuat

Jika sudah menuliskan semua rencana baik itu rencana bisnis maupun manajemen resiko maka ikuti apa yang sudah dibuat. Dengan adanya panduan yang sudah dilakukan maka akan meminimalisir adanya risiko yang terjadi. Selain itu jika sudah mengikuti rencana dan segala standar operasional maka tinggal melakukan evaluasi di akhir, apakah terjadi keuntungan atau adanya kerugian.

4).  Minimalisir Risiko Keuangan dengan Pembukuan

Hal penting lainnya dalam menjalani suatu usaha adalah tentang mengatasi masalah pencatatan keuangan yang memperburuk risiko usaha secara keseluruhan. Tanpa pencatatan pengeluaran dan pemasukan yang benar, bisnis Anda berarti buta.

Anda tidak akan bisa mengetahui keuntungan atau mungkin kerugian bisnis tanpa pembukuan yang benar. Begitupun dengan pengambilan kebijakan untuk pengembangan usaha, karena Anda tidak memiliki data keuangan yang faktual.

 

f.    Proses manajemen risiko meliputi:

1).  mengidentifikasi secara sistematis risiko di sekitar kegiatan bisnis Anda

2.   menilai kemungkinan suatu peristiwa terjadi

3).  memahami bagaimana menanggapi peristiwa ini

4).  merancang sistem untuk menangani konsekuensinya

5).  memantau efektivitas pendekatan dan pengendalian manajemen risiko Anda

 

g.   Klasifikasi Orang Dalam Menghadapi Resiko

Seseorang atau wirausaha bisa diklasifikasikan menjadi 4 Berdasarkan cara pandangnya menghadapi resiko usaha, diantaranya adalah:

1).  Risk Avoider adalah orang yang tidak senang menghadapi risiko bahkan cenderung menghindari resiko.

2).  Risk Calculator adalah orang yang berani dalam mengambil keputusan ketika menghadapi resko, dengan catatan tingkat kerugian dari resiko masih dapat dihitung.

3).  Risk Taker adalah orang yang berani menanggung resiko orang ini biasanya spekulatif dalam mengambil keputusan dengan cara mengukur resiko secara intuitif saja.

4).  Risk Manager adalah orang yang berani mengambil keputusan dengan cara perhitungan tingkat resiko dan ketidakpastian. Seseorang ini biasanya mengandalkan intuisinya untuk memperoleh keuntungan bisnis


Tips







Sumber

1). https://accurate.id/bisnis-ukm/risiko-usaha-pengertian-jenis-contoh-dan-solusinya/

2).  https://www.akuntansilengkap.com

3). https://duwitmu.com/usaha/4-resiko-bisnis-harus-siap-kamu-hadapi/


Silahkan login ke google classroom dengan kode kelas yang telah diinformasikan melalui WA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasaih atas masukan Anda.