Kewirausahaan
BAB I Memulai Usaha
1.1. Resiko Usaha
1.2. Alat Riset Pasar
1.3. Menentukan Produk
Memulai
Usaha
Banyak diantara kita yang
ingin berwirausaha tetapi bingung apa yang akan dijual. Apalagi dengan semakin
cepatnya perubahan selera dan kebutuhan barang/jasa yang diinginkan konsumen.
Berwirausaha di jaman
digital tentunya berbeda dengan berwirausaha dengan jaman sebelumnya. Tuntutan
konsumen semakin banyak dan persaingan semakin kompetitif, sehingga kejelian
seorang wirausaha dalam menangkap peluang yang ada. Life Cycle of Product jadi semakin pendek dan fleksibilitas produk serta pelayanannya dituntuk lebih maksimal.
Oleh karenanya agar dalam
berwirausaha dicapai hasil yang maksimal diperlukan beberapa pemahaman tentang
resiko usaha, alat riset pasar, serta menentukan produk/jasa yang akan dijual
di pasar.
1.1. Resiko
Usaha
Resiko usaha terjadi karena ketidakpastian. Siapa yang
tahu kejadian dimasa datang secara pasti!. Tentu tidak seorangkan mampu
meramalkan kejadian di masa yang akan datang secara tepat.
Tugas seorang wirausahawan adalah merubah sesuatu yang
tidak pasti menjadi resiko yang sudah diperhitingkan. Resiko ditimbang
sedemikian sehingga yang didapatkan adalah resiko yang memungkinkan usaha
berjalan dengan baik dan menguntungkan. Yang terpenting dahulukan analisa
resiko yang tepat dan tidak mengedepankan bayangan akan keuntungan semata.
Memulai
sebuah usaha/bisnis sangat mungkin berhubungan dengan resiko usaha. Jadi
meskipun seorang pebisnis mempunyai manajemen dan strategi bisnis yang baik,
tidak menjadi jaminan seseorang terhindar dari sebuah risiko usaha.
a. Pengertian Risiko Usaha
Risiko
usaha adalah sebuah tindakan yang dihubungkan dengan suatu kemungkinan
munculnya kerugian yang tak terduga dan memang tidak diharapkan terjadi.
Kemungkinan munculnya risiko pada bisnis memang bisa muncul dari berbagai
faktor seperti manajemen, sistem perusahaan serta strategi yang kurang baik.
Selain itu risiko pada sebuah usaha juga bisa muncul dikarenakan oleh faktor
individu maupun karyawan.
Ada 3 hal yang memang mempengaruhi risiko yang
terjadi seperti yang dikatakan oleh Abbas Salim,
yaitu
1)
Adanya ketidakpastian
secara ekonomi atau bisa disebut juga dengan economic uncertainly caused.
2)
Adanya ketidakpastian
disebabkan oleh alam, yang biasa disebut dengan istilah nature uncertainty caused.
3)
Serta adanya
ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia atau dengan istilah
lain human uncertainly caused.
Resiko bisnis adalah ketidaksesuaian antara
rencana dan hasil, yang ujungnya membuahkan kerugian secara finansial maupun
reputasi buat perusahaan atau usaha yang sedang dijalani.
Yang penting diperhatikan pula bahwa resiko
bisnis tidak hanya menyangkut kerugian, tetapi juga resiko peluang usaha.
Lalu bagaimana cara untuk menghindari resiko,
atau meminimalisir dampak negatif dari resiko ?
Rahasianya adalah ada pada di diri anda,
mengapa begitu ?
Sebab kunci untuk mengetahui seberapa besar
resiko yang kita akan hadapi adalah seberapa sempurna seseorang/anda mendapatkan
informasi. Sebab informasi yang sempurna akan menghasilkan keputusan yang
akurat dan anda bisa mengetahui seberapa besar risikonya.
b. Jenis
Kerugian yang Terjadi pada Risiko Usaha
Dilihat dari sisi kerugian yang diakibatkan oleh risiko dalam
usaha maka ada dua kategori yang dikelompokkan. Yaitu adanya risiko spekulatif
serta risiko murni atau pure risk.
1). Risiko
Spekulatif
Sebuah Risiko dengan adanya dua kemungkinan yang
terjadi yaitu peluang untung atau
peluang rugi. Semua risiko spekulatif diambil sebagai pilihan sadar dan
tidak hanya diakibatkan oleh situasi yang tidak terkontrol.
Contoh
pada risiko spekulatif dengan adanya kegiatan pada bursa efek yaitu pembelian
saham. Dividen atau disebut juga peluang keuntungan, yaitu seorang pemegang
saham memperoleh keuntungan dari pembagian saham yang sudah diterbitkan oleh
sebuah perusahaan yang dalam kondisi bagus, Sementara
itu peluang rugi jika perusahaan yang menerbitkan saham terjadi kebangkrutan.
2). Risiko
Murni
Risiko murni merupakan risiko usaha yang
mungkin terjadi jika dipastikan usaha akan mengalami kerugian. Resiko kerugian
ini terjadi akibat terjadi break
event (balik modal), misalnya karena kebakaran,
pencurian, bencana alam atau kecelakaan. Perusahaan yang mengalami kerugian
tersebut akan menanggung 2 hal yaitu, kehilangan aset usaha dan harus
mengeluarkan biaya untuk melakukan perbaikan.
Contohnya, dalam
hal ini jika rumah makan terjadi kebakaran tentu akan mengalami kerugian karena
aset ikut habis terbakar. Ada dua akibat yang ditimbulkan setelah itu, rumah
makan ditutup sementara karena adanya perbaikan serta pemulihan. Atau tutup
permanen dikarenakan mengalami kebangkrutan setelah
mengalami kebakaran rumah makan.
c. Jenis-jenis
Resiko Usaha
Jenis risiko
yang sering dihadapi dalam dunia usaha atau dunia kewirausahaan diantaranya
seperti:
1). Resiko Perusahaan
Risiko
Perusahaan adalah risiko yang terjadi dan berdampak terhadap kelangsungan hidup
perusahaan atau saham-saham yang ada di perusahaan.
Hal
ini bisa diakibatkan dari peristiwa yang tidak dapat diprediksi seperti adanya
bencana alam, perang, maupun kebijakan yang dapat merugikan perusahaan.
2). Resiko Keuangan
Risiko
Keuangan adalah risiko yang pada umumnya akan berdampak kepada kerugian aspek
keuangan perusahaan.
Misalnya
pencurian, penipuan, kredit macet, dan aktivitas ilegal lainnya,
3). Resiko Permodalan
Risiko
permodalan adalah Resiko yang timbul akibat kerugian penjualan likuiditas dan
keuangan, yang akan membuat modal usaha Mengalami penurunan secara signifikan.
(Ketidakpastian pasar keuangan)
4). Resiko Pasar
Resiko
pasar adalah Resiko yang timbul akibat persaingan usaha gaya hidup pelanggan,
perubahan pola persaingan, atau munculnya pesaing baru yang potensial di pasar
produk.
5). Resiko Operasional
Risiko
operasional adalah resiko yang timbul akibat penyimpangan hasil prediksi. Hal
ini bisa terjadi karena kurang sempurnanya penerapan keputusan, pemilihan SDM, penggunaan
teknologi, perubahan sistem inovasi dan mutu.
Contohnya rusaknya mesin produksi,
listrik yang tiba-tiba padam, desain produk yang kurang sempurna, tidak adanya
pilihan dan inovasi produk, penerimaan pegawai yang tidak cakap bekerja, bisa
juga diakibatkan terjadi kecelakaan saat melaksanakan pekerjaan.
d. Faktor-faktor
yang menjadi penyebab munculnya resiko usaha diantaranya:
1). Perubahan,
meliputi : lingkungan, sosial dan ekonomi, persaingan
2). Kesalahan
strategi dan pemasaran.
3). Keputusan
yang tidak tepat sehingga menimbulkan diluar rencana.
4). Persiapan
yang kurang matang.
5). Kelengkapan
pribadi atau penanggungjawab.
e. Bagaimana
Solusi Mengatasi Risiko dalam Usaha?
Ada beberapa hal yang bisa
dipersiapkan secara detail agar mampu mengatasi risiko dalam usaha yang
terjadi.
1) Tuliskan Rencana
Bisnis
Dalam menjalankan sebuah bisnis
penting melakukan sebuah rencana tertulis. Lihatlah dari berbagai sudut pandang
untuk merencanakan tujuan, melakukan evaluasi, serta melakukan penilaian pada
bisnis yang dijalankan. Perhatikan pula strategi operasional, keuangan serta
Pemasaran yang dilakukan.
2). Lakukan Perencanaan
Manajemen Risiko
Dalam sebuah rencana manajemen
resiko mencantumkan langkah-langkah yang bisa dilakukan, prosedur dan cara
untuk mengatasi jika risiko terjadi.
Misalnya saja jika menghasilkan
sebuah produk yang mudah rusak. Maka harus menentukan langkah bagaimana
seharusnya agar produk tersebut aman pada saat didistribusikan ke pasaran.
3) Ikuti Rencana Yang
Sudah Dibuat
Jika sudah menuliskan semua rencana
baik itu rencana bisnis maupun manajemen resiko maka ikuti apa yang sudah
dibuat. Dengan adanya panduan yang sudah dilakukan maka akan meminimalisir
adanya risiko yang terjadi. Selain itu jika sudah mengikuti rencana dan segala
standar operasional maka tinggal melakukan evaluasi di akhir, apakah terjadi
keuntungan atau adanya kerugian.
4). Minimalisir Risiko
Keuangan dengan Pembukuan
Hal penting lainnya dalam menjalani
suatu usaha adalah tentang mengatasi masalah pencatatan keuangan yang
memperburuk risiko usaha secara keseluruhan. Tanpa pencatatan pengeluaran dan
pemasukan yang benar, bisnis Anda berarti buta.
Anda tidak akan bisa mengetahui
keuntungan atau mungkin kerugian bisnis tanpa pembukuan yang benar. Begitupun
dengan pengambilan kebijakan untuk pengembangan usaha, karena Anda tidak
memiliki data keuangan yang faktual.
f. Proses
manajemen risiko meliputi:
1). mengidentifikasi secara sistematis risiko di
sekitar kegiatan bisnis Anda
2. menilai kemungkinan suatu peristiwa terjadi
3). memahami bagaimana menanggapi peristiwa ini
4). merancang sistem untuk menangani
konsekuensinya
5). memantau efektivitas pendekatan dan
pengendalian manajemen risiko Anda
g. Klasifikasi
Orang Dalam Menghadapi Resiko
Seseorang atau
wirausaha bisa diklasifikasikan menjadi 4 Berdasarkan cara pandangnya
menghadapi resiko usaha, diantaranya adalah:
1). Risk Avoider adalah orang yang tidak senang
menghadapi risiko bahkan cenderung menghindari resiko.
2). Risk Calculator adalah orang yang berani dalam
mengambil keputusan ketika menghadapi resko, dengan catatan tingkat kerugian
dari resiko masih dapat dihitung.
3). Risk Taker adalah orang yang berani menanggung
resiko orang ini biasanya spekulatif dalam mengambil keputusan dengan cara
mengukur resiko secara intuitif saja.
4). Risk Manager adalah orang yang berani
mengambil keputusan dengan cara perhitungan tingkat resiko dan ketidakpastian.
Seseorang ini biasanya mengandalkan intuisinya untuk memperoleh keuntungan
bisnis
Tips
1). https://accurate.id/bisnis-ukm/risiko-usaha-pengertian-jenis-contoh-dan-solusinya/
2). https://www.akuntansilengkap.com
3). https://duwitmu.com/usaha/4-resiko-bisnis-harus-siap-kamu-hadapi/
Silahkan login ke google classroom dengan kode kelas yang telah diinformasikan melalui WA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasaih atas masukan Anda.