Selasa, 06 April 2021

Abbas Qasim Ibnu Firnas - Merancang Pesawat Terbang Sebelum Wright bersaudara

Nama Orville Wright dan Wilbur Wright kian dikenal ke berbagai penjuru dunia sebagai penemu pesawat. Keberhasilan Wright bersaudara menerbangkan " Wright Flyer 1" menjadi catatan bersejarah dalam dunia penerbangan. buatan itu mampu terbang dan menjadi pertama di dunia.

 

Setelah keberhasilan mereka pada tahun 1903, Wright bersaudara melanjutkan pengembangan pesawat mereka. Mereka memasarkan Wright Military Flyer dengan dua penumpang, kepada Angkatan Darat AS. Tentu saja penawaran itu memerlukan demosntrasi penerbangan. Pada 17 September 1908, Orville memberikann demonstrasi penerbangan di Fort Myer, Virginia. Orville terbang bersama Letnan Thomas Selfridge sebagai penumpang. Hanya beberapa menit dalam penerbangan, baling-baling pesawat tiba-tiba hancur. Pesawat berputar di luar kendali dan jatuh ke tanah dengan kecepatan penuh. Tim penyelamat menarik Selfridge yang tidak sadarkan diri dari pesawat. Letnan itu meninggal beberapa jam kemudian. Sementara, Orville dirawat di rumah sakit.

 

Abbas Qasim Ibnu Firnas (di Barat dikenal dengan nama Armen Firman) dilahirkan pada tahun 810 Masehi di Izn-Rand Onda, Al-Andalus (kini Ronda, Spanyol). Dia dikenal ahli dalam berbagai disiplin ilmu, selain seorang ahli kimia, ia juga seorang humanis, penemu, musisi, ahli ilmu alam, penulis puisi, dan seorang penggiat teknologi. Pria keturunan Maroko ini hidup pada saat pemerintahan Khalifah Umayyah di Andalusia (Spanyol).

 

Pada tahun 852, di bawah pemerintahan Khalifah Abdul Rahman II, Ibnu Firnas memutuskan untuk melakukan ujicoba ‘terbang’ dari menara Masjid Mezquita di Cordoba dengan menggunakan semacam sayap dari jubah yang disangga kayu. Sayap buatan itu ternyata membuatnya melayang sebentar di udara dan memperlambat jatuhnya, ia pun berhasil mendarat walau dengan cedera ringan. Alat yang digunakan Ibnu Firnas inilah yang kemudian dikenal sebagai parasut pertama di dunia.

 

Pada tahun 875, saat usianya menginjak 65 tahun, Ibnu Firnas merancang dan membuat sebuah mesin terbang yang mampu membawa manusia. Setelah versi finalnya berhasil dibuat, ia sengaja mengundang orang-orang Cordoba untuk turut menyaksikan penerbangan bersejarahnya di Jabal Al-‘Arus (Mount of the Bride) di kawasan Rusafa, dekat Cordoba.

 

Penerbangan yang disaksikan secara luas oleh masyarakat itu terbilang sangat sukses. Sayangnya, karena cara meluncur yang kurang baik, Ibnu Firnas terhempas ke tanah bersama pesawat layang buatannya. Dia pun mengalami cedera punggung yang sangat parah. Cederanya inilah yang membuat Ibnu Firnas tak berdaya untuk melakukan ujicoba berikutnya.

 

Abbas Ibnu Firnas wafat pada tahun 888, dalam keadaan berjuang menyembuhkan cedera punggung yang diderita akibat kegagalan melakukan ujicoba pesawat layang buatannya.

 

Walaupun percobaan terbang menggunakan sepasang sayap dari bulu dan rangka kayu tidak berhasil dengan sempurna, namun gagasan inovatif Ibnu Firnas kemudian dipelajari Roger Bacon 500 tahun setelah Firnas meletakkan teori-teori dasar pesawat terbangnya. Kemudian sekitar 200 tahun setelah Bacon (700 tahun pascaujicoba Ibnu Firnas), barulah konsep dan teori pesawat terbang dikembangkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasaih atas masukan Anda.