Nama Orville Wright dan Wilbur Wright kian dikenal ke berbagai penjuru dunia sebagai penemu pesawat. Keberhasilan Wright bersaudara menerbangkan " Wright Flyer 1" menjadi catatan bersejarah dalam dunia penerbangan. buatan itu mampu terbang dan menjadi pertama di dunia.
Setelah keberhasilan mereka pada tahun 1903, Wright bersaudara melanjutkan pengembangan pesawat mereka. Mereka memasarkan Wright Military Flyer dengan dua penumpang, kepada Angkatan Darat AS. Tentu saja penawaran itu memerlukan demosntrasi penerbangan. Pada 17 September 1908, Orville memberikann demonstrasi penerbangan di Fort Myer, Virginia. Orville terbang bersama Letnan Thomas Selfridge sebagai penumpang. Hanya beberapa menit dalam penerbangan, baling-baling pesawat tiba-tiba hancur. Pesawat berputar di luar kendali dan jatuh ke tanah dengan kecepatan penuh. Tim penyelamat menarik Selfridge yang tidak sadarkan diri dari pesawat. Letnan itu meninggal beberapa jam kemudian. Sementara, Orville dirawat di rumah sakit.
Abbas Qasim Ibnu Firnas (di Barat
dikenal dengan nama Armen Firman) dilahirkan pada tahun 810 Masehi di Izn-Rand
Onda, Al-Andalus (kini Ronda, Spanyol). Dia dikenal ahli dalam berbagai
disiplin ilmu, selain seorang ahli kimia, ia juga seorang humanis, penemu,
musisi, ahli ilmu alam, penulis puisi, dan seorang penggiat teknologi. Pria
keturunan Maroko ini hidup pada saat pemerintahan Khalifah Umayyah di Andalusia
(Spanyol).
Pada tahun 852, di bawah pemerintahan Khalifah Abdul Rahman
II, Ibnu Firnas memutuskan untuk melakukan ujicoba ‘terbang’ dari menara Masjid Mezquita di
Cordoba dengan menggunakan semacam sayap dari jubah yang disangga kayu. Sayap
buatan itu ternyata membuatnya melayang sebentar di udara dan memperlambat
jatuhnya, ia pun berhasil mendarat walau dengan cedera ringan. Alat yang
digunakan Ibnu Firnas inilah yang kemudian dikenal sebagai parasut pertama di
dunia.
Pada tahun 875, saat usianya menginjak 65 tahun, Ibnu Firnas
merancang dan membuat sebuah mesin terbang yang mampu membawa manusia. Setelah
versi finalnya berhasil dibuat, ia sengaja mengundang orang-orang Cordoba untuk
turut menyaksikan penerbangan bersejarahnya di Jabal Al-‘Arus (Mount of
the Bride) di kawasan Rusafa, dekat Cordoba.
Penerbangan yang disaksikan secara luas oleh masyarakat itu
terbilang sangat sukses. Sayangnya, karena cara meluncur yang kurang baik, Ibnu
Firnas terhempas ke tanah bersama pesawat layang buatannya. Dia pun mengalami
cedera punggung yang sangat parah. Cederanya inilah yang membuat Ibnu Firnas tak
berdaya untuk melakukan ujicoba berikutnya.
Abbas Ibnu Firnas wafat pada tahun 888, dalam keadaan berjuang
menyembuhkan cedera punggung yang diderita akibat kegagalan melakukan ujicoba
pesawat layang buatannya.
Walaupun percobaan terbang menggunakan sepasang sayap dari bulu
dan rangka kayu tidak berhasil dengan sempurna, namun gagasan inovatif Ibnu
Firnas kemudian dipelajari Roger Bacon 500 tahun setelah Firnas meletakkan
teori-teori dasar pesawat terbangnya. Kemudian sekitar 200 tahun setelah Bacon
(700 tahun pascaujicoba Ibnu Firnas), barulah konsep dan teori pesawat terbang
dikembangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasaih atas masukan Anda.